Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / PT Telkom Indonesia Tbk Lewat Telkomsel Tetap Dapat Untung Investasi Di GOTO

PT Telkom Indonesia Tbk Lewat Telkomsel Tetap Dapat Untung Investasi Di GOTO

Marketnews.id Investasi saham di pasar modal lazimnya dihitung sebagai investasi jangka panjang. Meskipun investasi secara jangka pendek tidak dilarang. Tapi untuk dijadikan tolok ukur, investasi jangka panjang lebih mudah menilainya. Jadi, sulit untuk menilai apakah sebuah investasi di suatu saham emiten sudah menguntungkan atau belum bila jangka waktunya singkat atau pendek.

Keuntungan investasi dalam bentuk saham, tidak selalu di nilai dari harga saham yang terbentuk di pasar saham. Ada keuntungan yang lebih besar bila terjadi sinergi usaha seperti yang dilakukan oleh PT Telkom Indonesia Tbk masuk sebagai pemegang saham PT GOTO sebelum IPO. Menurut PT Telkom Indonesia Tbk, selain dapat untung dari peningkatan harga saham. PT Telkom juga dapat untung dari sinergi usaha berupa pendapatan PT Telkom sebesar Rp 473 miliar.

PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM), kembali memberikan penjelasan terkait keputusan entitas anaknya, Telkomsel untuk melakukan investasi lewat kepemilikan saham di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).

Menurut Direktur Utama PT Telkom Ririek Adriensyah, kebijakan Grup Telkom melakukan pembelian saham GOTO tidak hanya mempertimbangkan aspek capital gain atau loss (untung dan rugi). Kata Ririek, investasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan aspek yang lebih luas lagi. Salah satunya adalah soal potensi sinergi.

Sinergi tersebut pula yang kemudian diklaim Ririek menguntungkan Grup TLKM dalam hal penetrasi bisnis intinya.

Dia mencontohkan kondisi di mana Grup Telkom memperoleh pendapatan senilai Rp473 miliar khusus dari pelanggan baru mitra pengemudi Gojek, salah satu layanan besutan GOTO pada 2021. Pemasukan dari segmen mitra pengemudi ini, menurut Ririek, akan sulit didapat seandainya tidak terjalin sinergi dan kolaborasi antara perusahaannya dengan GOTO.

“Potensi sinergi value dengan GoTo justru lebih besar dari nilai yang sudah diinvestasikan Grup Telkom,” papar Ririek dalam keterangannya, dikutip Minggu 29 Mei 2022.


Berkat keputusan manajemen untuk berinvestasi di Gojek pada November 2020, Telkomsel selaku kepanjangan tangan GOTO juga relatif mendapat harga saham GoTo yang lebih murah dibandingkan belasan investor global yang masuk saat pre-IPO fundraising pada akhir 2021.

Sebagai catatan, Telkomsel berinvestasi di Gojek senilai US$150 juta pada November 2020. Investasi dalam bentuk obligasi konversi dan opsi saham sebesar US$300 juta itu memberikan opsi saham GoTo kepada Telkomsel di harga Rp270 per saham.

Pada Mei 2021, Gojek merger dengan Tokopedia dan melahirkan GoTo. Aksi korporasi ini membuat Telkomsel mengkonversikan obligasinya dan melakukan exercise saham GOTO di harga Rp270 per saham senilai USD450 juta. Merger Gojek-Tokopedia menyebabkan meningkatnya minat investor untuk berinvestasi di GoTo.

Besarnya minat investor terhadap saham GoTo benar-benar terbukti saat pendanaan pra-IPO yang berakhir di bulan November-Desember 2021.

Sejumlah investor besar dunia ikut memasukkan penawarannya. Hasilnya, dana yang berhasil diraih pada Pra-IPO GoTo total mencapai sekitar US$1,4 miliar. Saat Pra-IPO tersebut, valuasi GoTo sudah mencapai sekitar Rp375 per saham. Harga itu 39 persen lebih tinggi daripada harga konversi saham Telkomsel di GoTo sebesar Rp270 per saham.


Dari proses pra-IPO itu terlihat bahwa investor asing yang berinvestasi ke GoTo berani membayar 39 persen lebih mahal daripada harga yang diperoleh Telkomsel. Ini diklaim menjadi sinyal bahwa Telkomsel sudah memiliki perhitungan dan perencanaan yang baik saat masuk ke Gojek di tahun 2020.

Beberapa investor kenamaan yang masuk pada saat Pra-IPO fundraising diantaranya adaah Institusi terkait pemerintahan/sovereign wealth fund (SWF). Seperti ADIA dari Uni Emirat Arab, serta GIC dan Temasek dari Singapura.

Selain itu sejumlah pemodal besar lainnya seperti Permodalan Nasional Berhad (Malaysia), Khazanah (Malaysia), Tencent, Fidelity, Google, Ward Ferry, SeaTown, Primavera dan Avanda juga ikut berpartisipasi masuk menjadi investor GoTo lewat Pre-IPO.

Ketika akhirnya GoTo IPO pada 11 April 2022 di harga Rp338 per saham, harga itu tetap lebih tinggi daripada harga konversi saham Telkomsel. Keputusan investasi Telkomsel di GoTo dinilai sangat strategis dan terbukti menguntungkan sejak awal. Apalagi bisnis Telkom dan Telkomsel dapat mengoptimalkan ekosistem digital milik GoTo.

Check Also

Kilang Pertamina Internasional Hasilkan Dekarbonisasi 430 Ribu Ton CO2 Eq

MarketNews.id-Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 atau lebih cepat merupakan program yang perlu mendapatkan dukungan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *