Marketnews.id Optimisme ekonomi Indonesia akan terus tumbuh bahkan lebih tinggi dari kuartal pertama tahun ini, datang dari Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS). Menurut Purbaya Yudhi Sadewa, Ketua Dewan Komisioner LPS, gonjang ganjing soal kondisi global akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, tidak berpengaruh terhadap Indonesia. Alasannya, size domestik Indonesia sangat besar sekitar 80 persen. Kalau dikelola dengan baik seperti yang sudah berjalan saat ini, pengaruh ekonomi global dapat diatasi oleh Indonesia.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperkirakan tingkat pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2022 sebesar 5,1 – 5,3 persen. Sementara untuk asumsi pertumbuhan ekonomi di sepanjang tahun 2022 adalah 5,2 persen, dengan mempertimbangkan kondisi global dan juga memperhatikan tingkat ketahanan ekonomi nasional meski di tengah pandemi.
“Kuartal II 2022 kami perkirakan tumbuh (ekonomi) 5,1 – 5,3 persen atau dikisaran tengahnya adalah 5,2 persen dan di sepanjang tahun adalah 5,2 persen. Jadi kalau orang takut kondisi global yang gonjang – ganjing ngaruh ke Indonesia, saya kira tidak benar sebab size domestik kita besar yang mencapai 80 persen,” kata Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa dalam sesi konferensi pers virtual, Rabu 25 Mei 2022.
Menurutnya, dengan pasar domestik yang begitu besar, menjadi modal penting bagi Indonesia untuk mempertahankan perekonomian nasional. Syaratnya adalah pasar domestik tersebut harus benar-benar digarap secara serius dan fokus.
Di satu sisi kebijakan pemerintah terkait dengan penanganan ekonomi juga dirasa terus membaik sehingga hal itu menjadi modal penting juga untuk mempertahankan pertumbuhannya.
“Pondasi kita kuat, kecuali kita melakukan hal-hal yang konyol.Tapi saya rasa tidak, sebab Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan pemerintah serta semuanya sudah lebih pintar. Tapi semua tergantung kita semua, kalau kita kasih stimulus lebih maka pertumbuhan ekonomi juga bisa lebih dari itu,” ujarnya.