Home / Corporate Action / Pemerintah Perpanjangan Lagi Insentif Pajak Buat Otomotif Dan Perumahan

Pemerintah Perpanjangan Lagi Insentif Pajak Buat Otomotif Dan Perumahan

Marketnews.id Guna mengakselerasi pemulihan ekonomi, Pemerintah melanjutkan insentif PPnBM buat Otomotif tertentu dan Perumahan. Kebijakan ini dinilai berhasil. Menopang pertumbuhan ekonomi.

Seperti diketahui sejak awal 2022, pemerintah menjalankan kebijakan front loading melalui program program PEN disamping memperpanjang insentif PPN DTP perumahan, perluasan bantuan Tunai PKL, warung dan nelayan di 212 kabupaten/kota.

Dan hasilnya mulai terlihat dari indek keyakinan konsumen dilevel optimis 113,10 pada Pebruari 2022. Sementara pertumbuhan impor bahan baku tercatat sebesar 29,08 persen (yoy) dan barang modal 20,98 persen juga di Pebruari 2022.

Seperti diketahui, Pemerintah menyatakan akan terus mengakselerasi pemulihan ekonomi dengan memanfaatkan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2022 sebesar Rp455,62 triliun.

Anggaran itu sebagian akan digunakan untuk pemberian insentif fiskal dengan perpanjangan subsidi bunga KUR (Kredit Usaha Rakyat) sebesar 3 persen.


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan pemerintah juga akan memperpanjang insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk jenis otomotif tertentu. Diharapkan dengan optimalisasi kebijakan ini bisa mempercepat pemulihan ekonomi.


“Guna mengakselerasi pemulihan sejak awal tahun 2022, Pemerintah menjalankan kebijakan  front loading  melalui program-program PEN,” kata Airlangga dalam keterangannya, Senin 28 Maret 2022.


Selain itu, lanjut Airlangga, pemerintah juga memperpanjang insentif PPN DTP Perumahan, Perluasan Bantuan Tunai PKL, Warung dan Nelayan (BT-PKLWN) di 212 kabupaten/kota prioritas pengentasan kemiskinan ekstrem, serta percepatan penyaluran berbagai perlinsos, seperti PKH, Kartu Sembako dan Kartu Prakerja.


Dijelaskan Airlangga bahwa keberhasilan pemerintah untuk mendorong pemulihan ekonomi terlihat dari Indek Keyakinan Konsumen di level optimis 113,10 pada Februari 2022. Sementara pertumbuhan impor bahan baku tercatat sebesar 29,98 persen (yoy) dan barang modal sebesar 20,98 persen (yoy) di Februari 2022.

Sedangkan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur di level ekspansif yaitu 51,2 per Febuari 2022.
“Dengan anggaran PEN ini kita akan arahkan untuk mendorong pemulihan di berbagai sektor dengan tetap mengedepankan keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi,” katanya.

Check Also

Laba Bersih Bank Jabar Anjlok 23 Persen Jadi Rp1,369 Triliun Di 2024

MarketNews.id-Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) atau Bank Jabar membukukan pertumbuhan kredit yang …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *