Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Laba Bersih PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) Naik Lebih Dari 400 Persen Di 2021

Laba Bersih PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) Naik Lebih Dari 400 Persen Di 2021

Marketnews.id Meningkatnya pendapatan PT Adaro Energy Internasional Tbk (ADRO) tidak lepas dari meningkatnya harga jual batubara yang naik secara signifikan akibat langkanya pasokan batubara lantaran berkurang nya produksi dari China. Bila harga rata rata batubara tahun 2020 sekitar USD50-60 per ton, tahun 2021 lalu meningkat jadi lebih dari USD 100 per ton. ADRO sepanjang tahun lalu mampu meningkatkan laba bersih hingga lebih dari empat kali laba bersih tahun 2020.

Sepanjang 2021, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih menjadi USD933,49 juta dari USD146,93 juta di 2020, lantaran ditopang oleh lonjakan jumlah pendapatan usaha pada tahun lalu.


Berdasarkan laporan keuangan ADRO yang dipublikasi Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat, 4 Maret 2022 total pendapatan usaha Adaro Energy di sepanjang 2021 mencapai USD3,99 miliar atau mengalami peningkatan dibanding 2020 yang sebesar USD2,53 miliar.


Seiring dengan peningkatan jumlah pendapatan tersebut, ADRO mencatatkan jumlah beban pokok pendapatan di 2021 sebesar USD2,22 miliar atau mengalami kenaikan dibanding setahun sebelumnya yang senilai USD1,96 miliar. Sehingga, laba bruto perseroan pada tahun lalu menjadi sebesar USD1,77 miliar atau jauh lebih besar dibanding 2020 yang senilai USD576,73 juta.


Adapun jumlah laba usaha ADRO di 2021 tercatat sebesar USD1,53 miliar atau lebih tinggi dibanding laba usaha di 2020 yang hanya senilai USD284,9 juta. Sedangkan, laba sebelum pajak penghasilan pada tahun lalu tercatat meningkat menjadi USD1,49 miliar dari USD222,17 juta.


Dengan total beban pajak penghasilan (neto) di Tahun Buku 2021 yang mencapai USD457,66 juta, maka laba tahun berjalan yang dicatatkan ADRO menjadi USD1,03 miliar.

Sedangkan, besaran laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di 2021 adalah sebesar USD933,49 juta. Pada 2020, jumlah laba bersih ADRO senilai USD146,93 juta.


Per 31 Desember 2021, total liabilitas ADRO mengalami kenaikan menjadi USD3,13 miliar dari USD2,43 per 31 Desember 2020. Sedangkan, total ekuitas perseroan hingga akhir Desember 2021 tercatat sebesar USD4,46 miliar atau lebih tinggi dibanding posisi per akhir Desember 2020 yang senilai USD3,95 miliar.


Presiden Direktur dan Chief Executive Officer ADRO, Garibaldi Thohir mengatakan , laporan keuangan Adaro Energy untuk Tahun Buku 2021 memperlihatkan profitabilitas yang solid, berkat dukungan dari keunggulan operasional dan pasar batubara yang kondusif.


“Kondisi pasar yang kondusif turut mendukung kinerja Adaro Energy Indonesia pada 2021. Kami membukukan profitabilitas yang solid, sehingga kami dapat meningkatkan kontribusi terhadap negara melalui royalti dan pajak,” ucap Garibaldi.


Disebutkan, kontribusi ADRO kepada pemerintah Indonesia melalui royalti dan beban pajak penghasilan mencapai USD893 juta.


“Industri batubara memang ada siklusnya. Jadi, walaupun kami menyambut baik kondisi yang kondusif ini, kami akan tetap fokus pada efisiensi dan keunggulan operasional. Serta, harus memastikan bahwa bisnis kami akan dapat bertahan di tengah berbagai siklus melalui aktivitas bisnis yang stabil dan berkelanjutan,” tutur Garibaldi.


Lebih lanjut dia memperkirakan bahwa pemulihan ekonomi global akan berdampak positif terhadap industri batubara.

“Namun kami tetap berhati-hati, karena kondisi pandemi yang belum usai. Kami akan senantiasa meningkatkan keunggulan operasional, pengendalian biaya dan efisiensi, serta mengeksekusi strategi demi keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang,” katanya.

Check Also

Sepekan Singkat Perdagangan Saham, Indeks Berhasil Naik 2,81 Persen Jadi 6.438

MarketNews.id-Empat Hari Perdagangan Saham Di Bursa Efek Indonesia (BEI) , Kapitalisasi Pasar Naik 3,97 Persen …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *