MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal
Related Articles
Marketnews.id Buat pelaku bursa, nama Trimegah Sekuritas Tbk sudah dikenal sebagai salah satu perusahaan sekuritas papan atas yang ada di pasar modal Indonesia. Nama Trimegah sebagai perusahaan sekuritas, dianggap bertangan dingin saat dipimpin oleh pemilik awal yakni Avi D. Dwipayana, Peter Tanuri dan Pinkan.
Tiga sekawan ini berhasil membawa PT Trimegah Sekuritas Tbk IPO dan menjadi salah satu perusahaan sekuritas merangkap penjamin emisi papan atas dan selalu sukses membawa emiten baru IPO di bursa. Kini, Trimegah Sekuritas akan kembali dimiliki oleh pengusaha nasional yang memiliki grup usaha besar termasuk perusahaan tambang Adaro Energy Indonesia Tbk.
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), Garibaldi Thohir alias Boy Thohir akhirnya merealisasikan rencana pengambilalihan sebagian saham Advance Wealth Finance Ltd yang ada di PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM).
Berdasarkan surat laporan TRIM kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tertanggal 4 Maret 2022, Trimegah Sekuritas telah menerima informasi dari Boy Thohir perihal Pengumuman Pengambilalihan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk tertanggal 4 Maret 2022.
“Kami sampaikan bahwa Garibaldi Thohir telah menyelesaikan pembelian atas 2.462.700.000 saham milik Advance Wealth Finance Ltd yang setara dengan 34,64 persen dari total saham yang telah dikeluarkan oleh PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk,” demikian disebutkan dalam surat TRIM yang ditandatangani oleh Direktur Utama TRIM, Stephanus Turangan.
Stephanus menyampaikan, harga pengambilalihan saham TRIM oleh kakak kandung Menteri BUMN , Erick Thohir tersebut adalah senilai Rp191 per lembar atau setara dengan Rp470,38 miliar. Dengan demikian, per 2 Maret 2022, Boy Thohir tercatat sebagai pengendali baru di TRIM.
Keterangan manajemen TRIM menyebutkan, Boy Thohir tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Advance Wealth Finance sebagai pengendali lama. Sebelumnya, Advance Wealth Finance memiliki sebanyak 3,5 miliar saham.
