Marketnews.id Terjadi nya perbaikan kontraksi penjualan properti Resedensial di pasar primer pada triwulan keempat 2021, mengindikasikan perbaikan kontraksi penjualan properti yang terkontraksi 11,60 persen. Angka ini lebih rendah dari kontraksi sebelumnya yang mencapai 15,19 persen.
Bank Indonesia (BI) mencatat hasil survei harga properti residensial ( SHPR ) di pasar primer mengalami pertumbuhan 1,47% (year-on-year) pada kuartal keempat 2021.
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya, yakni 1,41%.
“Harga properti residensial primer diperkirakan tumbuh lebih terbatas pada triwulan I-2022 sebesar 1,29% (y-o-y),” ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangannya, Rabu, 16 Pebruari 2022.
Dari sisi penjualan, hasil survei mengindikasikan perbaikan kontraksi penjualan properti residensial di pasar primer pada triwulan IV-2021. Hal ini tercermin dari penjualan properti residensial yang terkontraksi 11,60% (y-o-y) pada triwulan IV-2021. Angka ini terpantau lebih rendah dari kontraksi 15,19% (y-o-y) pada triwulan sebelumnya.
Berdasarkan sumber pembiayaan, hasil survei menunjukkan pengembang masih mengandalkan pembiayaan yang berasal dari non-perbankan untuk pembangunan.
Pada periode itu, sebesar 63,33% dari total kebutuhan modal pembangunan proyek perumahan berasal dari dana internal.
“Dari sisi konsumen, pembiayaan perbankan dengan fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama konsumen dalam pembelian properti residensial dengan pangsa 75,65% dari total pembiayaan,” kata dia.