Home / Corporate Action / Pemerintah Jamin Keamanan Pasokan Dan Stabilitas Harga Kedelai

Pemerintah Jamin Keamanan Pasokan Dan Stabilitas Harga Kedelai

Marketnews.id Setelah minyak goreng langka dan harganya tinggi, kini giliran kedelai harganya terus mengalami peningkatan terkait dengan negara eksportir kedelai yang mengalami masalah. Pemerintah sudah lakukan koordinasi dengan pihak terkait agar kenaikan harga kedelai dapat ditekan agar industri tempe dan tahu tetap dapat berjalan.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan stok kedelai nasional aman meski terjadi kenaikan harga kedelai yang signifikan selama dua minggu terakhir. Selain itu pemerintah juga terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga kedelai nasional.


Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan mengungkapkan bahwa pemerintah meminta dukungan importir kedelai untuk konsisten menjaga harga keekonomian kedelai impor. Ini diperlukan guna memastikan harga tetap terjangkau di tingkat perajin tahu dan tempe nasional.


“Menyikapi harga kedelai dunia yang masih cukup tinggi, Kemendag bersama seluruh pelaku usaha kedelai nasional akan terus berupaya menyediakan stok kedelai cukup untuk memenuhi kebutuhan industri perajin tahu dan tempe menjelang puasa dan Lebaran 2022,” tegas Oke dalam keterangannya, Sabtu, 12 Pebruari 2022.


Berdasarkan data Chicago Board of Trade ( CBOT ), harga kedelai pada minggu kedua Februari 2022 mencapai 15,77 USD/bushels. Harga ini diperkirakan terus naik hingga Mei yang mencapai 15,79 USD/bushels dan mulai turun pada Juli sebesar 15,74 USD/bushels.


Kenaikan harga diperkirakan akibat adanya kenaikan inflasi di negara produsen yang berdampak pada kenaikan harga masukan produksi. Selain itu juga terjadi kekurangan tenaga kerja, dan kenaikan biaya sewa lahan.


“Kemudian juga itu disebabkan ketidakpastian cuaca di negara produsen yang mendorong petani kedelai menaikkan harga” ulasnya.


Sementara itu, total stok yang dimiliki Asosiasi Importir Kedelai Indonesia (Akindo) sebesar 300 ribu ton. Jumlah ini berasal dari stok awal Februari yang tercatat sebesar 160 ribu ton ditambah pemasukan pada pertengahan Februari sebesar 140 ribu ton. Jumlah tersebut diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama dua bulan ke depan (Februari-Maret 2022).


Akindo berkomitmen untuk menjaga harga kedelai di tingkat importir sebesar Rp10.500 – 11.500/kg pada Februari 2022 dan akan ditinjau kembali setiap akhir bulan berdasarkan perkembangan harga kedelai dunia.

Hal ini dilakukan guna memberikan kepastian harga kedelai kepada perajin tempe dan tahu serta menjaga situasi kondusif di tengah ketidakpastian harga kedelai dunia.


“Pemerintah berharap masyarakat dapat memaklumi dan menerima kenaikan harga tempe dan tahu guna menjaga keberlangsungan usaha perajin tempe dan tahu serta pelaku usaha kedelai lainnya,” pungkas Oke.

Check Also

DCI Indonesia (DCII) Catatkan Laba Bersih Rp 418,84 Miliar Di Kuartal I 2025 Naik 194 Persen Dibanding 2024

MarketNews.id- DCI Indonesia (DCII), membukukan kenaikan pendapatan 118,3 persen secara tahunan menjadi Rp773,55 miliar pada …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *