Marketnews.id Pasar modal Indonesia sepanjang tahun 2022 ini masih jadi tempat investasi yang menjanjikan buat pemodal maupun yang butuh modal. Masih rendahnya tingkat bunga dan kurs yang stabil jadi salah satu alasan pasar modal Indonesia masih jadi tempat yang menarik buat investasi.
Disisi lain, dari pihak regulator terus menyempurnakan aturan yang dinilai masih belum memberikan perlindungan buat konsumen nya. Misalnya aturan soal investasi di unit link. Pihak OJK dalam waktu dekat akan.melakukan revisi terkait unit link termasuk ketentuan minimum investasi dan transparansi pelaporan kepada nasabah.
Tren Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada 2022 diperkirakan positif, bergerak di kisaran level 6.500-7.500. Ini karena terdorong fundamental ekonomi yang cenderung menguat pada tahun pemulihan perekonomian nasional.
Profesor for Finance and Investment di IPMI International Business School, Roy Sembel mengatakan proyeksi pergerakan IHSG yang positif tahun ini, karena ekonomi yang mulai pulih setelah dilanda krisis dampak dari pandemi Covid-19 disokong beberapa indikator. Seperti tingkat inflasi sekitar 2 persen plus minus 1 persen, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di kisaran Rp13.500-Rp15.000.
“Benchmark rate sekitar 3 – 4 persen serta gini index di rentang 0,384 – 0,387. Sehingga kami memproyeksikan IHSG menyentuh level 7.500,” ujar Roy dalam keterangannya, Senin, 31 Januari 2022.
Di sisi lain, dia menjelaskan bahwa kondisi ekonomi Indonesia memiliki beberapa keunggulan seperti interest rate yang relatif rendah di level 3,5 persen. Kemudian GDP per kapita Indonesia sudah kembali di atas USD4.000 atau sudah mulai pulih sejak 2021.
Selain itu, pembangunan di bidang infrastruktur dan maritim yang terus berjalan menjaga roda ekonomi terus berputar. Ketika ekonomi bergerak, kata dia, tingkat konsumsi kembali bertumbuh.
Indonesia pun memiliki bonus demografi hingga 2035. Hal itu pun diperkuat regulasi Omnibus Law yang diharapkan terimplementasi dengan baik.
“Jadi ke depannya domestic stocks masih bagus untuk long term investment. Bagi yang suka trading atau short term investment boleh juga,” ujarnya optimistis.