Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) Raih Laba USD7,7 Juta Di September 2021

PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) Raih Laba USD7,7 Juta Di September 2021

Marketnews.id Seiring dengan naiknya volume penjualan LPG dan amonia, kinerja PT Surya Esa Perkasa (ESSA) hingga September 2021 mencatatkan kinerja positif. Penjualan tumbuh hingga 94 persen jadi USD240 juta. Penjualan amonia naik hingga 105 persen jadi USD210,85 juta. Penjualan LPG naik 42,4 persen jadi USD27,04 juta.

Didongkrak oleh naiknya harga amonia dan LPG, PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) berhasil mencatatkan kinerja yang cemerlang di periode 9 bulan tahun ini.


Menurut Direktur dan COO ESSA, Mukesh Agrawal, pada kuartal III 2021 realisasi harga LPG senilai US$ 581/MT atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun lalu yang senilali US$ 399/MT.


Adapun produksi LPG pada periode Januari-September 2021 sebanyak 46.416 MT lebih rendah dibandingkan kuartal III 2020 sebanyak 47.543 MT. Manajemen ESSA memproyeksikan produksi LPG di sepanjang tahun ini akan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yakni sebanyak 62.625 MT.


“Pada kuartal ketiga tahun ini, pabrik LPG kami mencapai utilisasi 99,5% atau lebih tinggi bandingkan standar industri yang di level 90,4%,” jelasnya dalam paparan publik, Rabu 15 Desember 2021.


Di segmen amonia, Mukesh memaparkan, sampai dengan September 2021 produksinya sebanyak 487.883 MT atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun lalu yang sebanyak 459.513 MT. Pada periode ini, seluruh amonia diekspor ke sejumlah negara yakni ke Taiwan, Korea, China, Jepang, dan Australia.


Di kuartal III 2021, rata-rata harga ammonia naik signifikan dibandingkan periode yang sama di tahun lalu yakni sebesar US$ 441/MT sedangkan di kuartal III 2020 senilai US$ 227/MT.

“Kenaikan harga amonia didorong oleh hambatan pasokan dan kenaikan permintaan di pasar global,” jelas Mukesh.


Seiring dengan naiknya volume penjualan LPG dan amonia, kinerja ESSA sampai dengan September 2021 cemerlang. Melansir laporan keuangan ESSA, penjualannya tumbuh hingga 94% yoy menjadi US$ 240 juta.


Segmen penjualan amonia naik hingga 105% yoy dari sebelumnya US$ 102,22 juta di September 2020 menjadi US$ 210,85 juta di periode yang sama tahun ini.

Begitu juga dengan penjualan LPG yang naik 42,4% menjadi US$ 27,04 juta. Sisanya, penjualan dari jasa pengolahan senilai US$ 2,6 juta.


Pada periode ini, penjualan yang melebihi 10% adalah ke PT Pertamina senilai US$ 23,56 juta atau tumbuh 24,12% yoy dari sebelumnya US$ 18,98 juta.

Kemudian, penjualan ke Geneses Corporation senilai US$ 210,85 juta. Naiknya penjualan turut berdampak pada perolehan laba bersih ESSA yang naik 130% yoy menjadi US$ 7,7 juta dari yang sebelumnya rugi bersih US$ 25,7 juta di September 2020.


Mengenai prospek bisnis di tahun depan, Direktur & Wakil CEO ESAA , Kanishk Laroya mengatakan, pihaknya melihat ekonomi dunia sudah mulai tumbuh setelah 2020 terimbas pandemi Covid-19 sehingga manajemen ESSA cukup optmistis dengan prospek bisnis di tahun depan. “Di 2020 kami akan tetap melaksanakan operasional dengan efisien baik dari sisi produksi, pengeluaran, dan lainnya,” jelasnya.

Check Also

Laba Bersih Bank Jabar Anjlok 23 Persen Jadi Rp1,369 Triliun Di 2024

MarketNews.id-Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) atau Bank Jabar membukukan pertumbuhan kredit yang …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *