Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / BEI Hentikan Sementara 33 Emiten Lantaran Telat Publikasikan Laporan Keuangan

BEI Hentikan Sementara 33 Emiten Lantaran Telat Publikasikan Laporan Keuangan

Marketnews.id Laporan keuangan perusahaan publik atau emiten, merupakan salah satu jendela buat pemegang saham untuk mengetahui kinerja usaha perusahaan publik. Bila laporan keuangan telat di publikasikan, akan memberikan dampak multi tafsir buat pemegang saham. Atas dasar keterlambatan menyampaikan laporan keuangan itu, BEI menghentikan sementara perdagangan saham 33 emiten.

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk melakukan penghentian sementara (suspensi) atas perdagangan saham 33 emiten di pasar regular maupun pasar tunai yang berlaku per 29 September 2021.


Berdasarkan Pengumuman Bursa yang dipublikasi di Jakarta, Rabu, 29 September 2021, pemberian sanksi suspensi tersebut dikarenakan 33 emiten tersebut belum menyampaikan laporan keuangan Kuartal I-2021 dan/atau belum membayar denda atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan tersebut.


BEI memberikan sanksi suspensi terhadap transaksi saham ABBA dan DEAL di pasar regular dan pasar tunai sejak perdagangan 29 September 2021.


Sedangkan, sebanyak 31 saham mengalami perpanjangan sanksi suspensi sejak perdagangan 29 September 2021. Emiten-emiten ini adalah BUVA, COWL, CPRI, CPRO, DPUM, DUCK, ELTY, ENVY, ETWA, FORZ, GOLL, GTBO, HOME, KBRI, KPAL, KRAH, MABA, MAMI, MTRA, MYRX, NIPS, NUSA, PLAS, RIMO, SIMA, SKYB, SUGI, TDPM, TELE, TRAM dan UNIT.


Sebelumnya, BEI sudah memberikan Peringatan Tertulis III dan tambahan denda sebesar Rp150 juta kepada Perusahaan Tercatat yang terlambat menyampaikan laporan keuangan dan/atau belum membayar denda atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan Kuartal I-2021.


Mengacu pada Ketentuan II.6.4. Peraturan Nomor: I-H tentang Sanksi, BEI melakukan penghentian sementara (suspensi) perdagangan Efek, apabila mulai hari kalender ke-91 sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan, Perusahaan Tercatat tidak menyampaikan laporan keuangan dan/atau telah menyampaikan laporan keuangan namun membayar denda.

Check Also

RATU Alami Penurunan Laba Bersih 43,2 Persen Jadi USD13, 867 Juta Di 2024

MarketNews.id-Raharja Energi Cepu (RATU), membukukan pertumbuhan pendapatan bersih 22,7 persen secara tahunan menjadi USD57,743 juta …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *