MarketNews.id-Emiten perbankan masih jadi favorit sebagai tempat investasi saham saat ini Di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Emiten bank khususnya Bank milik pemerintah dan swasta nasional selalu jadi acuan investor.
PT Bank Super Indonesia Tbk (SUPA), akan melakukan penawaran perdananya pada 10-15 Desember 2025 dan diharapkan mulai di catatkan BEI pada 17 Desember 2025 mendatang.
SUPA berharap, dengan melepas 13 persen saham atau setara 4,4 miliar lembar, SUPA dapat jadi bagian saham perbankan yang diharapkan Attrakif di perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
PT Super Bank Indonesia Tbk (Superbank) berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) untuk dapat menghimpun dana masyarakat di pasar primer mencapai Rp3,06 triliun.
Berdasarkan Prospektus Awal yang diterbitkan di Jakarta, Selasa (25/11), bank milik Emtek Group ini akan melepas saham ke publik sebanyak-banyaknya 4.406.612.300 lembar bernilai nominal Rp100 per saham atau setara dengan 13 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.
Pada periode Penawaran Awal (book building) harga saham Superbank dibanderol pada kisaran Rp525-Rp695 per lembar. Dengan demikian, melalui aksi korporasi ini perseroan bisa meraup uang masyarakat di pasar perdana sekitar Rp2,31 triliun hingga Rp3,06 triliun.
Manajemen SUPA menunjuk empat penjamin pelaksana emisi Efek untuk aksi korporasi ini, yaitu PT Mandiri Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) dan PT Sucor Sekuritas.
Rencana IPO diharapkan bisa mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 8 Desember 2025.
Periode book building akan berlangsung mulai hari ini hingga 1 Desember 2025, masa penawaran umum perdana saham pada 10-15 Desember 2025, penjatahan pada 15 Desember 2025, pendistribusian saham secara elektronik (Tanggal Emisi) pada 16 Desember 2025 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 Desember 2025.
Rencananya, sebesar 70 persen dana hasil IPO —setelah dikurangi biaya-biaya emisi— akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka penyaluran kredit, sedangkan sisanya sebesar 30 persen akan dimanfaatkan untuk belanja modal dalam rangka mendukung kegiatan usaha SUPA .
M Rizki A
MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal