MarketNews.id-Target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar delapan persen di 2029, atau di akhir Pemerintahan pertama Prabowo Subianto diprediksi akan tercapai. Hal itu dapat terlaksana bila investasi baru setiap tahun masuk investasi sekitar Rp 2.500 Triliun.
BP Danantara sebagai badan yang dibentuk untuk menggandeng investor, memiliki tugas yang berat bila melihat iklim investasi yang masih penuh tantangan seperti saat ini.
Menteri Investasi/Kepala BKPM sekaligus CEO Danantara, Rosan Roeslani menyatakan, bahwa target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto memerlukan kontribusi dari investasi yang sangat besar.
Berdasarkan penghitungan pemerintah diperlukan sedikitnya realisasi investasi sebesar Rp13.032,8 triliun selama periode 2025-2029 baik itu bersumber dari penanaman modal asing (PMA) ataupun penanaman modal dalam negeri ( PMDN ).
Rosan menyatakan, target pertumbuhan ekonomi 8 persen ini akan dicapai secara bertahap setiap tahunnya dengan tingkat besaran investasi yang juga terus meningkat.
Contohnya di tahun ini target realisasi investasi sebesar Rp1.905,6 triliun dengan asumsi pertumbuhan ekonomi yang dicapai 5,30 persen.
Kemudian di tahun depan (2026) realisasi investasi ditargetkan naik menjadi Rp2.175,2 triliun dengan asumsi capaian pertumbuhan ekonomi sebesar 6,30 persen. Lalu di tahun 2027 realisasi investasi diharapkan tercapai Rp2.567,4 triliun dengan asumsi capaian pertumbuhan ekonomi 7,5 persen.
Sedangkan di tahun 2028 target investasi menjadi Rp2.969,6 triliun dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 7,70 persen. Lalu di tahun 2029 target realisasi investasi sebesar Rp3.414,8 triliun dengan asumsi capaian pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
Seluruh roadmap realisasi investasi ini sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi nasional dengan rata-rata pertumbuhan investasi sekitar 15,67 persen per tahunnya.
“Kalau saya melihat, optimis bisa kita capai di tengah tantangan geopolitik dan geoekonomi yang masih berlangsung.
Tapi investor memandang Indonesia punya appetite tinggi karena kita punya competitive advantage, terutama di bidang mineral,” kata Rosan dalam acara CEO Forum di ICE BSD, Rabu 26 November 2026.
Untuk mendukung iklim investasi agar target pertumbuhan ekonomi tercapai, Kementerian Investasi/ BKPM gencar melakukan berbagai perbaikan mekanisme dan sistem perizinan serta penguatan sumber daya manusia.
“Kita yakini angka ini (target investasi dan target pertumbuhan ekonomi) dapat tercapai, walau ada sejumlah PR yang harus diperbaiki dalam sistem perizinan,” ulasnya.
M Rizki A
MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal