MarketNews.id-Terus naiknya harga emas dalam beberapa tahun terakhir ini, membuat emiten mineral khususnya tambang logam mulia semakin ekspansif untuk terus menambang emas.
PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS) dan anak usaha memanfaatkan peluang bisnis ini dengan mencari pendanaan lewat pinjaman sindikasi Bank asing dan lokal senilai Rp625 Juta yang akan digunakan buat mendukung konstruksi tambang emas bawah tanah di Palu, Gorontalo, Aceh dan Banten.
Fasilitas pinjaman yang di raih BRMS akan digunakan juga buat anak usaha yakni Citra Palu Mineral (PCM) sebanyak USD425 Juta dan sisanya buat BRMS sebesar USD200 Juta.
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), bersama anak usahanya PT Citra Palu Minerals (CPM) resmi menandatangani fasilitas pinjaman sindikasi senilai total USD625 juta dengan Bangkok Bank, Bank Permata (BNLI), Bank Mega (MEGA), dan BCA (BBCA).
Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung konstruksi tambang emas bawah tanah di Palu, peningkatan kapasitas pabrik emas, serta kegiatan eksplorasi di Gorontalo, Aceh, dan Banten.
Fasilitas pinjaman terdiri dari USD425 juta untuk CPM dan USD200 juta untuk BRMS. Pinjaman ini memiliki tenor enam tahun dengan masa tenggang sekitar 10 bulan, dan jatuh tempo pada 31 Desember 2031.
“Fasilitas pinjaman tersebut memiliki jangka waktu 6 tahun (termasuk grace period sekitar 10 bulan).
Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada 31 Desember 2031,” kata Charles Gobel, Chief Financial Officer & Direktur BRMS dalam siaran persnya, Senin ( 24 November 2025).
Sementara itu, Agus Projosasmito, CEO & Direktur Utama BRMS, menekankan tiga tujuan utama dari fasilitas ini. Pertama, pinjaman tersebut diperlukan untuk mendanai peningkatan kapasitas pemrosesan salah satu pabrik emas di Palu dari 500 ton menjadi 2.000 ton bijih per hari yang akan diselesaikan pada bulan Oktober 2026.
Kedua, pinjaman tersebut membantu kami untuk menyelesaikan konstruksi tambang emas bawah tanah di Palu. Hal ini akan berdampak terhadap peningkatan produksi emas BRMS secara signifikan pada semester kedua tahun 2027, mengingat prospek tambang emas bawah tanah tersebut memiliki kadar emas tinggi di kisaran 4,9 g/t.
Ketiga, pinjaman tersebut digunakan untuk aktifitas pengeboran & eksplorasi di beberapa lokasi tambang di Gorontalo dalam 18 bulan ke depan.
“Kami berharap untuk dapat meningkatkan jumlah sumber daya dan cadangan mineral tembaga kami di Gorontalo, dan mengumumkan hasil pengeborannya pada semester pertama tahun 2027,” ulasnya.
M Rizki A
MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal