Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Agus Projosasmito : Pastikan Pengenaan Bea Ekspor Emas Tidak Ganggu Kinerja Perseroan

Agus Projosasmito : Pastikan Pengenaan Bea Ekspor Emas Tidak Ganggu Kinerja Perseroan

MarketNews.id-Pemilik dan Pengelola PT BRMS memastikan rencana kenaikan bea ekspor emas tahun 2026 tidak berdampak pada kinerja, karena 100 persen penjualan emas Perseroan dilakukan di dalam negeri.

Jadi, seluruh pendapatan enjualan emas berasal dari penjualan domestik melalui anak usaha CPM, dengan lima perusahaan lokal sebagai pembeli utama.

Seperti diketahui, CPM menambang bijih emas-perak di Poboya, Palu dan mengoperasikan dua fasilitas CIL untuk memproduksi emas dan perak siap jual. Jadi. Kebijakan pengenaan bea keluar untuk ekspor emas tidak akan berpengaruh terhadap pendapatan Perseroan karena 100 persen emas yang dihasilkan perseroan di jual di dalam negeri.

PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menegaskan, rencana pengenaan bea keluar untuk ekspor emas tidak akan berpengaruh terhadap pendapatan perseroan, karena sebesar 100 persen penjualan emas dilakukan di dalam negeri.

Menurut Presiden Direktur BRMS, Agus Projosasmito dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa 18 November 2025, rencana pemerintah yang akan menaikkan export levy untuk produk emas pada 2026 tidak akan berdampak negatif pada kinerja perseroan.

Agus menyampaikan, kebijakan pemerintah tersebut tidak akan berpengaruh terhadap pendapatan BRMS, karena sebesar 100 persen penjualan emas maupun perak dipasarkan di dalam negeri.

Seluruh pendapatan anak usaha BRMS, PT Citra Palu Minerals (CPM) berasal dari penjualan produk ke pasar domestik.

“Dengan demikian, rencana pengenaan bea keluar terhadap ekspor emas tidak memiliki dampak terhadap pendapatan BRMS,” jelas Agus sembari menyebutkan bahwa emas yang diproduksi CPM hingga September 2025 tercatat dijual kepada lima perusahaan di dalam negeri.

Kelima perusahaan itu adalah PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), PT Simba Jaya Utama, PT Swarnim Murni Mulia, PT Pegadaian Galeri Dua Empat dan PT Elang Mulia Abadi Sempurna.

Agus mengungkapkan, saat ini CPM melakukan penambangan bijih berkadar emas dan perak di Blok 1 (Poboya), Palu, Sulawesi Tengah. Perusahaan mengoperasikan dua fasilitas Carbon in Leach di lokasi yang sama. Seperti diketahui, produk akhir BRMS yang dijual kepada pembeli adalah emas dan perak dalam bentuk siap jual atau bukan dore bullion.

M Rizki A

Check Also

ESDM Apresiasi Pertamina Raih Penghargaan Keselamatan Migas Terbanyak 2025

MarketNews.id- Pertamina Group kembali mencatat prestasi dengan mendominasi Penghargaan Keselamatan Migas 2025 yang diberikan oleh …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *