MarketNews.id-TBS Energi Utama (TOBA), akan mencatatkan rugi bersih pada akhir tahun 2025 karena dampak divestasi anak usaha perseroan. Isyarat itu disampaikan Direktur TOBA, Juli Oktarina dalam PE Live 2025, Jumat 12 September 2025.
“Secara bottom line tahun ini kami (red- TOBA) memang akan mengalami kerugian karena dampak divestasi anak usaha,” kata dia.
Namun dia menegaskan dampak kerugian divestasi ini hanya berlaku pada laporan keuangan periode tahun 2025.
“Ini hanya berlaku satu kali karena transaksinya sudah selesai,” kata dia.
Bila melihat laporan keuangan kuartal I 2025, TOBA sudah mulai merasakankan dampak rugi divestasi anak usaha yakni MCL pengelola PLTU di Minahasa Utara sedalam USD50,9 juta pada kuartal I 2025.
Akibatnya, TOBA melaporkan rugi bersih sedalam USD60 juta.
Aksi divestasi berlanjut Pada tanggal 16 Mei 2025. Saat itu TOBA dan KSA telah menyelesaikan transaksi penjualan 80 persen saham entitas anak, GLP.
Dari transaksi divestasi ini, saldo kepentingan nonpengendali sebesar USD34,941 juta dihentikan pengakuannya. TOBA Rugi atas divestasi ini sebesar USD45,8 juta dicatat dalam laporan laba rugi.
Akibatnya, TOBA mencatatkan rugi atas divestasi entitas anak sedalam USD96,6 juta pada akhir Juni 2025. Tak pelak, TOBA menderita rugi bersih sedalam USD115,6 juta pada akhir Juni 2025.
Abdul Segara