MarketNews.id- Bursa Efek Indonesia (BEI), ikut merasa penasaran dengan rencana J Resources Asia Pasifik (PSAB) menjual anak usahanya pemilik konsesi tambang emas senilai USD540 juta kepada United Tractors.
BEI telah melayangkan pertanyaan kepada manajemen PSAB terkait alasan, latar belakang menjual tambang tersebut.
Namun bukan penjelasan yang gamblang didapat, tapi rencana penyampaikan keterbukaan berikutnya.
“Akan Perseroan sampaikan sesuai ketentuan dalam POJK 17,” tulis manajemen PSAB sebagai jawaban pertanyaan BEI tersebut dikutip, Jumat 19 September 2025.
Rasa penasaran BEI itu terpicu aset anak usaha yang akan dijual itu setara USD213,21 juta atau 25 persen dari total aset PSAB per 30 Juni 2025. Jika aset dilepas, BEI ingin tahu dampaknya terhadap kondisi keuangan.
Mendapat pertanyaan tersebut, manajemen PSAB kembali menyatakan akan menyampaikan sesuai ketentuan dalam POJK 17. Beleid yang dimaksud yakni Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17/POJK.04/2020 Tahun 2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.
Namun manajemen PSAB mengakui tambang milik anak usahanya itu masih dalam tahap konstruksi atau belum berproduksi. Sehingga pelepasan saham Arafura Surya Alam (ASA) tidak berdampak terhadap operasional Perseroan.
“Dengan pelepasan ASA, Perseroan akan fokus kepada tambang-tambang Perseroan yang sudah berproduksi, namun Perseroan selalu terbuka untuk setiap peluang usaha yang baru,” kutipan jawaban manajemen PSAB.
Sebelumnya, PSAB menyatakan nilai rencana ini tergolong material. Tapi manajemen PSAB dan UNTR seirama menegaskan rencana ini bukan transaksi afiliasi.
Abdul Segara