MarketNews.id- Otoritas Jasa Keuangan (OJK), memberi pernyataan pra efektif IPO Chandra Daya Investasi, perusahaan infrastruktur milik Prajogo Pengestu. Seperti diketahui, OJK terakhir menerbitkan efektiif IPO pada 8 Mei 2025.
Calon emiten dengan kode perdagangan CDIA ini menawarkan 124.829.375 lot saham atau 10 persen dari total saham dicatatkan.
Mengutip ringkasan prospektus pada laman e-IPO, Kamis 19 Juni 2025, bahwa CDIA mulai melakukan penawaran awal dengan kisaran harganya Rp170-Rp190 per lembar mulai tanggal 19-24 Juni 2025. Sehingga nilai IPO ini berkisar Rp2,122 triliun hingga Rp2,37 triliun.
Guna memuluskan rencana ini, CDIA menunjuk Henan Putihrai Sekuritas, DBS Vickers Sekuritas Indonesia, Trimegah Sekuritas Indonesia, BNI Sekuritas, BCA Sekuritas, dan OCBC Sekuritas Indonesia selaku penjamin emisi efek.
Dijelaskan, CDIA mempunyai 4 lini bisnis. Pertama, energi memberi sumbangan 72,26 persen dari total CDIA. Lini bisnis ini perseroan memasok tenaga listrik di area KIK Cilegon, Banten, melayani 216 pelanggan industri, bisnis, sosial, dan pemerintah, serta 1.609 pelanggan rumah tangga.
Kedua, Logistik menyumbang 5,5 persen dari total pendapatan CDIA. Perseroan menyediakan jasa perkapalan untuk industri petrokimia, gas, dan minyak bumi dengan 7 kapal berkapasitas 5.000 – 8.600 DWT.
Selain itu, Perseroan menyediakan jasa logistik darat (antar pulau, angkutan laut, ekspor impor, kepabeanan, dan manajemen pergudangan) dengan mengelola 155 unit armada truk pada tahun 2025.
Ketiga, pengelolaan pelabuhan dan penyimpanan menyetor 4,67 persen dari total pendapatan CDIA.
Terakhir, penyedian air bersih, air baku untuk pengolahan diambil dari Sungai Cidanau dan Sungai Cipasauran. Lini bisnis ini menyumbang 16,58 persen dari total laba bersih tahun 2024.
Emiten Milik Konglomerat Prajogo Pangestu, selalu jadi incaran investor di bursa. Dengan harga penawaran yang relatif murah, saham ini berpotensi mengikuti saham milik Prajogo Pangestu lainnya dilantai bursa.
Abdul Segara