MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal
Related Articles
MarketNews.id-Pantai Indah Kapuk Dua (PANI), harus mengunakan kas bersih untuk aktivitas operasi sedalam Rp4,453 triliun sepanjang tahun 2024.
Pasalnya, penerimaan dari pelanggan hanya Rp6,747 triliun. Tapi pembayaran kas kepada pemasok dan operasional menyentuh Rp10,929 triliun. Selain itu, PANI membayar pajak final Rp195,31 miliar.
Namun PANI membukukan pertumbuhan pendapatan dari operasi yang dilanjutkan sebesar 31,2 persen secara tahunan menjadi Rp2,832 triliun pada tahun 2024.
Bila dirinci, penjualan properti meningkat 30,6 persen secara tahunan menjadi Rp2,776 triliun. Senada, pendapatan lain lain naik 66,6 persen secara tahunan menjadi Rp55,107 miliar.
Walau beban pokok pendapatan bengkak 15,4 persen secara tahunan menjadi Rp1,247 triliun. Tapi laba kotor tetap naik 46,9 persen secara tahunan menjadi Rp1,584 triliun. Demikian juga dengan laba sebelum pajak melonjak 73,9 persen secara tahunan menjadi Rp1,28 triliun.
Selanjutnya, Presiden Direktur PANI, Sugianto Kusuma atau Aguan melaporkan laba bersih Rp623,9 miliar pada tahun 2024. Hasil itu melonjak 130,7 persen dibanding tahun 2023 yang tercatat Rp270.03 miliar.
Sehingga laba per saham terkerek ke level Rp38,78 per lembar pada akhir tahun 2024. Sedangkan akhir tahun 2023 berada di level Rp19,77 per helai.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2024 telah audit emiten properti kongsian Agung Sedayu dan Grup Salim dikutip Selasa 4 Maret 2025.
Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 28,08 persen secara tahunan menjadi Rp18,787 triliun pada akhir tahun 2024.
Pedongkraknya, uang muka pelanggan naik 64,9 persen secara tahunan menjadi Rp12,755 triliun.
Pada sisi lain, total ekuitas naik 39,4 persen secara tahunan menjadi Rp26,595 triliun pada akhir tahun 2024. Hal itu ditunjang pelaksanaan Penambahan Modal tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Tahap I 787.433.700 lembar saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 5.200 per lembar pada tanggal 19 Agustus 2024.
Adapun rasio keuangan penting seperti Rasio lancar 199,62 persen; ROA 0,03 persen; ROE 0,05 persen, dan Ebitda terhadap pendapatan 47,14 persen.
Abdul Segara
