MarketNews.id- Japfa Comfeed Indonesia (JPFA), membukukan pertumbuhan pendapatan 9,19 persen secara tahunan menjadi Rp55,8 triliun pada akhir tahun 2024.
Bila dirinci, penjualan peternakan komersial tumbuh 8,1 persen secara tahunan menjadi Rp23,038 triliun. Senada, penjualan ternak meningkat 5,7 persen secara tahunan menjadi Rp14,675 triliun.
Demikian juga dengan pendapatan pengolahan hasil peternakan dan produk konsumen tumbuh 11,8 persen secara tahunan menjadi Rp8,896 triliun. Lalu, penjualan hasil budidaya perairan meningkat 4,2 persen secara tahunan menjadi Rp4,773 triliun.
Selanjutnya, penjualan pembibitan unggas naik 35,8 persen secara tahunan menjadi Rp3,275 triliun.
Berikutnya, pendapatan perdagangan dan lain lainnya tumbuh 4,9 persen secara tahunan menjadi Rp2,098 triliun.
Walau beban pokok penjualan bengkak 2,06 persen secara tahunan menjadi Rp44,582 triliun.Tapi laba kotor terkerek 49,3 persen secara tahunan menjadi Rp11,218 triliun. Sejalan, laba usaha naik 129,4 persen secara tahunan menjadi Rp5,061 triliun.
Akhirnya,Direktur Utama JPFA, Renaldo Santosa melaporkan laba bersih Rp3,018 triliun pada tahun 2024. Hasil itu melonjak 224,8 persen dibanding tahun 2023 yang tercatat Rp929,71 miliar.
Sehingga laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terkerek ke level Rp260 per lembar pada akhir tahun 2024. Sedangkan akhir tahun 2023 berada di level Rp80 per helai pada akhir tahun 2023.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2024 telah audit JPFA dikutip Sabtu 1 Maret 2025.
Sementara jumlah kewajiban berkurang 9,5 persen secara tahunan menjadi Rp18,093 triliun pada akhir tahun 2024.
Pada sisi lain, total ekuitas bertambah 17,02 persen secara tahunan menjadi Rp16,572 triliun pada akhir Desember 2024.
Abdul Segara