Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Energi Mega Persada (ENRG) Catatkan Laba Bersih USD72,963 Juta Di 2024. Naik 7,04 Persen

Energi Mega Persada (ENRG) Catatkan Laba Bersih USD72,963 Juta Di 2024. Naik 7,04 Persen

MarketNews.id-Energi Mega Persada (ENRG), membukukan pertumbuhan penjualan bersih sebesar 11,19 persen secara tahunan menjadi USD467,42 juta pada akhir tahun 2024.

Bila dirinci, penjualan minyak mentah meningkat 22,9 persen secara tahunan menjadi USD161,72 juta. Pendapatan dari usaha penunjang lainnya naik 120,5 persen secara tahunan menjadi USD23,619 juta. Tapi penjualan gas bumi menyusut 0,35 persen secara tahunan menjadi USD279,92 juta.

Direktur Utama ENRG, Syailendra S Bakrie menjelaskan kenaikan pendapatan seiring dengan Kenaikan produksi minyak dan harga jual gas yang lebih tinggi.

Dia merinci, produksi minyak mentah sebesar 8,097 barel per hari atau naik 22 persen dibanding tahun 2023 sebesar 6.644 barel per hari.

Sedangkan produksi gas 229 mcf per hari atau turun 7 persen secara tahunan. Tapi diimbangi kenaikan harga gas 6 persen secara tahunan menjadi USD6,59 per mcf.

“Keberhasilan atas akuisisi 2 aset minyak, KKS Siak (“Siak”) dan KKS Kampar (“Kampar”) di Riau, Sumatera, memiliki andil besar dalam kenaikan produksi minyak Perseroan,” tulis dia dalam keterangan resmi, Selasa 25 Maret 2025.

Walau beban pokok penjualan bengkak 16,4 persen secara tahunan menjadi USD319,36 juta. Tapi laba kotor tetap tumbuh 1,36 persen secara tahunan menjadi USD148,063 juta.
Laba usaha meningkat 1,6 persen secara tahunan menjadi USD124,11 juta.

Namun beban lain lain bengkak 41,06 persen secara tahunan menjadi USD29,209 juta. Salah satu pos pemberatnya, beban keuangan naik 71,3 persen secara tahunan menjadi USD38,21 juta.

Dampaknya, laba sebelum beban pajak penghasilan merosot 6,2 persen secara tahunan menjadi USD94,903 juta.

Menariknya, beban pajak penghasilan turun 33,8 persen secara tahunan menjadi USD21,94 juta. Sehingga laba bersih meningkat 7,04 persen secara tahunan menjadi USD72,963 juta.

Sejalan laba per saham terkerek ke level USD 0,00304 per lembar pada akhir tahun 2024. Sedangkan akhir tahun 2023 berada di level USD0,00276 per helai.

Alhasil, akumulasi kerugian menahun atau defisit terpangkas 16,6 persen secara tahunan menjadi USD375,39 juta.
Selanjutnya, total ekuitas bertambah 12,3 persen secara tahunan menjadi USD657,14 juta.

Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 18,2 persen secara tahunan menjadi USD926,11 juta.

Perlu dicatat, jumlah kewajiban jangka pendek mencapai USD434,81 juta. Tapi aset lancar hanya USD255,64 juta. Sehingga terdapat selisih USD179 juta.

Tjiendradjaja Yamin selaku akuntan publik pemeriksa laporan keuangan tersebut mengungkapkan, defisit dan total liabilitas jangka pendek konsolidasian telah melampaui total aset lancar konsolidasiannya.

“Kondisi tersebut mengindikasikan adanya suatu ketidakpastian material yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan Grup untuk mempertahankan kelangsungan usahanya,” ungkap Yamin.

Abdul Segara

Check Also

Mitra Keluarga Karya sehat (MIKA) Catat Peningkatan Laba Bersih 25,1 Persen Jadi Rp1,146 Triliun Di 2024

MarketNews.id- Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA), membukukan pertumbuhan pendapatan 14,3 persen secara tahunan menjadi Rp4,874 triliun pada …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *