MarketNews.id- Astra International (ASII) membukukan pertumbuhan pendapatan 4,4 persen secara tahunan menjadi Rp330,92 triliun pada tahun 2024.
Bila rinci, penjualan barang tumbuh 2,3 persen secara tahunan menjadi Rp219,69 triliun. Senada, pendapatan jasa dan sewa tumbuh 7,7 persen secara tahunan menjadi Rp78,353 triliun. Demikian juga dengan pendapatan jasa keuangan yang meningkat 10,4 persen secara tahunan menjadi Rp32,873 triliun.
Walau beban pokok pendapatan bengkak 5,7 persen secara tahunan menjadi Rp257,36 triliun. Tapi laba kotor tetap tumbuh 0,33 persen secara tahunan menjadi Rp73,557 triliun.
Namun laba sebelum pajak penghasilan tergerus 2,9 persen secara tahunan menjadi Rp53,159 triliun. salah satu pos penekannya, beban umum dan administrasi bengkak 17,6 persen secara tahunan menjadi Rp20,006 triliun.
Senasib, laba tahun berjalan menyusut 2,4 persen secara tahunan menjadi Rp43,424 triliun.
Namun Presiden Direktur ASII, Djony Bunarto Tjondro melaporkan laba bersih perseroan sebesar Rp34,05 triliun pada tahun 2024. Hasil itu tumbuh 0,62 persen dibanding tahun 2023 yang tercatat Rp33,839 triliun.
Pedongkraknya, laba yang diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali turun 12,08 persen secara tahunan menjadi Rp9,373 triliun.
Sehingga laba per saham dasar terkerek ke level Rp841 per lembar pada akhir tahun 2024. Sedangkan akhir tahun 2023 berada di level Rp836 per helai.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2024 telah audit ASII diunggah pada laman BEI, Kamis 27 Februari 2025.
Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah secara tahunan menjadi Rp201,42 triliun pada akhir tahun 2024.
Pada sisi lain, total ekuitas meningkat secara tahunan menjadi Rp271,49 triliun pada akhir Desember 2024.