MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal
Related Articles
MarketNews.id- Allo Bank Indonesia (BBHI) membukukan pertumbuhan kredit yang diberikan 0,68 persen secara tahunan menjadi Rp7,373 triliun pada akhir tahun 2024. Hasilnya, pendapatan bunga bersih tumbuh 7,8 persen secara tahunan menjadi Rp1.117 triliun.
Namum rasio kredit bermasalah atau NPL gross ikut bengkak menjadi 0,81 persen dibanding 0,08 persen pada tahun 2023. Senasib, NPL net menjadi 0,4 persen dari 0,05 persen.
Dampaknya, penyisihan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan non keuangan naik 142,5 persen secara tahunan menjadi Rp114,04 miliar.
Hal itu diambangi dengan kenaikan pendapatan operasional lainnya 169,6 persen secara tahunan menjadi Rp329,38 miliar.
Walau beban operasional lainnya bengkak 37,1 persen secara tahunan menjadi Rp734,02 miliar. Tapi laba sebelum pajak meningkat 4 persen secara tahunan menjadi Rp598,8 miliar.
Sejalan, Direktur Utama BBHI, Indra Utoyo melaporkan laba bersih Rp467,1 miliar pada tahun 2024. Hasil itu tumbuh 5,1 persen dibanding tahun 2023 yang tercatat Rp444,56 miliar.
Sehingga laba per saham dasar terkerek ke level Rp21,5 per lembar pada akhir tahun 2024. Sedangkan akhir tahun 2023 berada di level Rp20,46 per helai.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2024 telah audit emiten bank milik Chairul Tanjung yang diunggah pada laman BEI dikutip Jumat 21 Februari 2025.
Sementara itu jumlah simpanan nasabah naik 24,4 persen secara tahunan menjadi Rp6,095 triliun. Sehingga aset tumbuh 9,4 persen secara tahunan menjadi Rp13,984 triliun.
Adapun rasio keuangan penting seperti KPMM 82,58 persen; ROA 4,48 persen;ROE 6,78 persen;BOPO 66,78 persen;dan LDR 122,69 persen.
Abdul Segara
