MarketNews.id-Intan Baru Prana (IBFN) yakin, lini usaha baru yakni perdagangan alat pengangkutan komersial dapat meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan dan menjaga kelangsungan usaha ke depan.
Direktur Intan Baru Prana, Petrus Halim mengatakan produk yang dipasarkan memiliki produk yang dirancang khusus untuk dapat dipakai di area perkebunan, pertambangan dan kontruksi dengan harga yang bersaing pada kelasnya serta sudah diterima dengan baik di Indonesia.
“Kami mengandalkan beberapa keunggulan existing produk yang diageni oleh Perseroan dan juga INTA Grup dibandingkan keunggulan yang dimiliki oleh kompetitor di kelasnya. Kami pun akan tetap melihat perkembangan iklim dunia usaha dan berupaya mencari peluang-peluang usaha yang selaras dengan kompetensi bisnis Perseroan serta grup usaha INTA,” katanya dalam Paparan Publik, Selasa 17 Desember 2024.
Dia mengingatkan bahwa sejak akhir Desember 2023, perseroan mulai melakukan diversifikasi usaha untuk pekerjaan pengangkutan kayu di Site Sebulu, Samarinda, Kalimantan Timur.
“Kami menginvestasikan 10 unit SINOTRUK untuk mengangkut kayu sebagaimana yang disampaikan dalam materi Paparan Publik. Selanjutnya, kami akan melakukan analisa lebih lanjut untuk pengembangan bisnis ini apakah dapat dilakukan di site lainnya diluar wilayah Kalimantan,”papar dia.
Selanjutnya pada Oktober 2024, kata dia, perseroan mulai mengembangkan usaha ke bisnis penyewaan.
“Kami mendapatkan kesempatan untuk menyewakan alat-alat berat untuk pekerjaan tambang di wilayah Sumatera,” kata dia.
Sementara ini IBFN mengantongi pendapatan per September 2024 Rp15,85 miliar naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,89 miliar.
Perseroan menilai potensi penjualan alat pengangkutan komersial dan diversifikasi usaha masih terbuka luas apalagi Perseroan memiliki akses customer base serta fasilitas dari INTA Grup yang bisa dimanfaatkan.
Kendati demikian, dia mengungkapkan sejumlah tantangan yang akan dihadapi di tahun 2025 seperti persaingan dengan beberapa penyedia produk yang sejenis dan perusahaan pesaing lainnya, kualitas dan harga produk, serta tingkat pelayanan yang diberikan.
Selain itu, target pasar yang terbatas untuk produk sehingga Perseroan memerlukan dukungan yang kuat dari Principal, dan Pemegang Saham untuk melakukan diversifikasi usaha guna menjaga kelangsungan usaha.
Abdul Segara