MarketNews.id- PT Daya Bumindo Karunia (DBK), anak usaha Petrindo Jaya Kreasi (CUAN), telah memproduksi batu bara metalurgi di area operasional di Kalimantan Tengah per Desember 2024.
Direktur Utama Petrindo, Michael mengabarkan bahwa saat ini, DBK juga sedang melakukan integrasi fasilitas produksi melalui pembangunan fasilitas kantor, gudang penyimpanan bahan bakar, tempat tinggal karyawan serta fasilitas prasarana jalan tambang DBK sepanjang ±149 KM yang menghubungkan area operasional DBK dengan lokasi intermediate stockpile.
“Integrasi fasilitas produksi di area operasional anak usaha Petrindo yaitu DBK merupakan langkah strategis yang dilaksanakan oleh Perseroan.
Pembangunan infrastruktur seperti jalan, area kantor serta gudang penyimpanan bahan bakar ini akan memperlancar kegiatan produksi serta transportasi DBK di masa depan,” ujar papar dia dalam keterangan resmi dikutip Sabtu 28 Desember 2024.
Ia menjelaskan, Integrasi serta pembangunan fasilitas milik DBK ini dilakukan oleh anak usaha Petrindo lainnya yaitu Petrosea (PTRO) sebagai perusahaan multidisiplin kontrak pertambangan dan EPC terintegrasi.
“Petrosea yang merupakan anak usaha kami merupakan kontraktor utama dari pembangunan fasilitas ini, hal ini menunjukkan sinergi yang baik yang nantinya akan berkontribusi positif terhadap bottom line dari Perseroan,” tambah Michael.
Sebelumnya, pada bulan Juni 2024, Petrosea telah menandatangani perjanjian jasa pengembangan infrastruktur tambang dengan DBK sebagai implementasi dari strategi jangka panjang yang mencakup pengembangan usaha dan ekspansi bisnis.
Transaksi yang dilakukan adalah sejalan dengan strategi jangka panjang grup PJK, yaitu untuk menciptakan sinergi dan memperluas jaringan usaha.
Selain jalan tambang, Petrosea juga memberikan jasa pengerjaan infrastruktur pendukung lainnya kepada DBK, seperti pembangunan camp karyawan, kantor, gudang, fuel storage dan jetty, serta jasa pertambangan yang mencakup aktivitas overburden removal dan coal production.
Seluruh kegiatan operasional dan pembangunan fasilitas ini didanai oleh fasilitas kredit dari Bank Negara Indonesia (BBNI) senilai Rp2,427 triliun yang telah diperoleh pada 23 Desember 2024.
Abdul Segara