MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal
Related Articles
MarketNews.id- Smartfren Telecom (FREN) dan anak usahanya Smart Telecom (Smartel) meraih fasilitas pinjaman sebanyak-banyaknya Rp10 triliun dari sindikasi perbankan dan lembaga pembiayaan pelat merah.
Sekretaris Perusahaan FREN, James Wewengkang menjelaskan bahwa setiap penarikan fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan untuk pembiayaan kembali pinjaman Perseroan dan Smartel kepada Bank Sindikasi (Fasilitas Kredit Eksisting), pembiayaan untuk lelang spektrum pita frekuensi, serta belanja modal perseroan danatau Smartel.
“Perjanjian Kredit Sindikasi ini memiliki tingkat bunga yang lebih kompetitif dibandingkan dengan Fasilitas Kredit Eksisting,” tulis James dalam keterangan resmi, Jumat 15 November 2024.
Jelasnya, fasilitas pinjaman dengan jangka waktu 7 tahun berbunga 3 month JIBOR + margin tertentu.
James juga menerangkan, perseroan dan Smartel akan mendapatkan tambahan dana untuk belanja modal dalam rangka pengembangan jaringan dan peningkatan layanan yang diharapkan akan mendukung perkembangan usaha.
Adapun pemberi fasilitas pinjaman itu Bank Central Asia ( BBCA) dan Sarana Multi Infrastruktur selaku merupakan Original Mandated Lead Arranger and Bookrunner). Sedangkan Bank Digital BCA, Bank Permata (BNLI), Bank CIMB Niaga (BNGA), dan Indonesia Infrastructure Finance sebagai pemberi pinjaman lainnya.
Bila melihat laporan keuangan 9 bulan 2024, FREN mencatatkan utang jangka panjang Rp6,025 triliun dari sindikasi perbankan yang dipimpin BBCA dan Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Turut memberi pinjaman Bank Mega, Allo Bank Indonesia, Bank Mayapada International, Bank Permata, Bank CIMB Niaga Tbk, Indonesia Infrastructure Finance, Bank Ina Perdana,dan Bank Pembangunan Daerah Papua.
Abdul Segara
