MarketNews.id-PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dalam sembilan bulan terakhir di 2024 sudah berhasil kantongi pendapatan Rp4,79 triliun, Naik 4,81 persen dibanding tahun lalu. Naiknya pendapatan ini, juga diikuti laba sebelum pajak ikut terkerek jadi Rp1,96 triliun atau Naik 14,62 persen.
Selama sembilan bulan pertama tahun ini, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) membukukan laba bersih sebesar Rp1,66 triliun atau bertumbuh 11,41 persen dibandingkan dengan capaian di periode yang sama 2023 senilai Rp1,49 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan PWON untuk periode berakhir 30 September 2024 yang dikutip Selasa 29 Nopember 2024, perusahaan properti dan real estate ini berhasil menghimpun pendapatan sebesar Rp4,79 triliun atau meningkat 4,81 persen dibandingkan dengan per Kuartal III-2023 yang sebesar Rp4,57 triliun.
Di tengah peningkatan omzet tersebut, PWON hanya mencatatkan kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 0,48 persen (year-on-year) menjadi Rp2,07 triliun, sehingga laba bruto per Kuartal III-2024 menjadi Rp2,72 triliun atau melonjak 8,37 persen (y-o-y) menjadi Rp2,72 triliun.
Sementara itu, laba sebelum pajak penghasilan yang dicatatkan PWON untuk periode Januari-September 2024 tercatat Rp1,96 triliun atau mengalami kenaikan hingga 14,62 persen dibandingkan dengan laba sebelum pajak penghasilan per Kuartal III-2024 yang sebesar Rp1,71 triliun.
Dengan adanya beban pajak penghasilan di Kuartal III-2024 yang hanya Rp6,27 miliar, maka laba periode berjalan yang dicatatkan PWON juga sebesar Rp1,96 triliun atau meningkat 14,62 persen (y-o-y).
Adapun besaran laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di Kuartal III-2024 sebesar Rp1,66 triliun atau bertumbuh double digit yang setara 11,41 persen (y-o-y).
Per 30 September 2024, total ekuitas perusahaan di bawah kendali PT Pakuwon Arthaniaga ini tercatat Rp24,3 triliun atau meningkat 6,58 persen (year-to-date).
Sementara itu, total liabilitas hingga akhir Kuartal III-2024 sebesar Rp10,21 triliun atau membengkak 3,03 persen dibandingkan per 31 Desember 2023 yang senilai Rp9,91 triliun.
Akibat adanya kenaikan ekuitas maupun liabilitas tersebut, maka total aset PWON menjadi Rp34,51 triliun atau bertumbuh 5,5 persen (y-t-d), dengan jumlah kas dan setara kas Rp8,77 triliun atau melonjak 15,39 persen dibandingkan dengan jumlah kas per akhir Desember 2023 yang senilai Rp7,6 triliun.
Jika mengacu pada cash flow emiten yang dinakhodai pengusaha Stefanus Ridwan Suhendra ini, peningkatan kas tersebut terutama dipengaruhi oleh penurunan arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (Januari-September 2024) sebesar 65,46 persen (y-o-y) menjadi Rp701,81 miliar. Serta, adanya arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp2,34 triliun atau meningkat 13,04 persen (y-o-y).