MarketNews.id-Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) akan membagikan dividen tengah tahun atau interim sebesar Rp70 per lembar atau total nilai pembayaran Rp813,93 miliar.
Bila mengacu harga JPFA pada penutupan bursa akhir pekan ini di level Rp 1.490, maka yield dividen sebesar 4,69 persen.
Investor yang berminat akan dividen itu wajib tercantum dalam Daftar Pemegang Saham(DPS) penutupan bursa tanggal 21 Oktober 2024, atau cum dividen pasar reguler dan negosiasi. Sedangkan cum dividen pasar tunai jatuh pada penutupan bursa tanggal 23 Oktober 2024.
Emiten produsen pakan ternak ini akan mengirim dividen tunai ke Rekening Dana Nasabah (RDN) investor pada tanggal 29 Oktober 2024.
Rencana itu buah dari keputusan Direksi yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris JPFA tanggal 9 Oktober 2024 yang berasal dari laba bersih semester I 2024.
Direktur Utama JPFA, Renaldo Santosa melaporkan meraup laba bersih Rp1,479 triliun pada semester I 2024, atau melonjak 1.725 persen dibanding periode sama tahun 2023 yang tercatat Rp81,976 miliar.
Hasil itu mengerek laba per saham ke level Rp127 per lembar pada akhir Juni 2024. Sedangkan akhir Juni 2023 berada di level Rp7 per helai.
Jelasnya, penjualan senilai Rp27,648 triliun sepanjang 6 bulan pertama tahun 2024. Hasil itu tumbuh 14,5 persen dibanding periode sama tahun lalu yang tercatat Rp24,155 triliun.
Penopangnya, penjualan hasil ternak komersial meningkat 18,3 persen secara tahunan menjadi Rp11,615 triliun pada akhir Juni 2024. Senada, penjuaan pakan ternak tumbuh 12,8 persen secara tahunan menjadi Rp7,403 triliun.
Demikian juga dengan penjualan hasil olahan perternakan dan produk konsumen yang meningkat 10,4 persen secara tahunan menjadi Rp4,179 triliun.
Lalu, penjualan hasil budidaya perairan tumbuh tipis 1,4 persen secara tahunan menjadi Rp2,274 triliun.
Bahkan penjualan pembibitan unggas naik 48,4 persen secara tahunan menjadi Rp1,602 triliun. Tapi penjualan lain lain menyusut 4,2 persen secraa tahunan menjadi Rp1,012 triliun.
Walau beban pokok penjualan bengkak 7,2 persen secara tahunan menjadi Rp22,291 triliun pada semester I 2024. Tapi laba kotor tetap naik 59,4 persen secara tahunan menjadi Rp5,365 triliun.
Abdul Segara