MarketNews.id-PT Bukit Asam Tbk (PTBA), berhasil tingkatkan pendapatan usaha hingga 4,14 Persen jadi 19,64 Triliun di semester I 2024.
Sayangnya, peningkatan pendapatan ini tidak diikuti dengan naiknya laba bersih. Tapi anak usaha dari PT Mineral Industri Indonesia atau MIND ID justru alami penurunan laba bersih yang signifikan hingga 26,98 persen jadi Rp 2,03 triliun.
Selama enam bulan pertama tahun ini, PT Bukit Asam Tbk mencatatkan laba bersih Rp2,03 triliun atau merosot 26,98 persen dibandingkan dengan capaian di Semester I-2023 yang sebesar Rp2,78 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan PTBA untuk periode berakhir 30 Juni 2024 yang dikutip Jumat 2 Agustus 2024, perusahaan di bawah kendali PT Mineral Industri Indonesia (Persero) alias MIND ID ini mampu membukukan pendapatan Rp19,64 triliun atau bertumbuh 4,14 persen dibandingkan dengan Semester I-2023 yang sebesar Rp18,86 triliun.
Sayangnya pada Semester I-2024, beban pokok pendapatan yang tercatat PTBA melonjak 10,03 persen (year-on-year) menjadi Rp16,24 triliun, sehingga laba bruto di paruh pertama tahun ini menjadi Rp3,4 triliun atau menurun 17,07 persen (y-o-y).
Sementara itu, laba usaha yang dibukukan PTBA di Semester I-2024 tercatat Rp2,52 triliun atau terperosok 16,56 persen (y-o-y). Adapun jumlah laba sebelum pajak penghasilan selama enam bulan pertama di 2024 hanya senilai Rp2,7 triliun atau anjlok 25,82 persen (y-o-y).
Penurunan laba sebelum pajak di Semester I-2024 ini dipengaruhi oleh anjloknya perolehan keuntungan (neto) dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang sebesar 44,42 persen (y-o-y) menjadi Rp182 miliar.
Ditambah lagi dengan penurunan penghasilan keuangan sebesar 70,83 persen (y-o-y) menjadi Rp119,42 miliar di saat beban keuangan membengkak 2,92 persen (y-o-y) menjadi Rp114,38 miliar.
Dengan adanya tambahan tekanan dari beban pajak penghasilan di Semester I-2024 yang sebesar Rp650,06 miliar, maka laba periode berjalan yang dicatatkan PTBA menjadi Rp2,05 triliun atau melorot 28,82 persen (y-o-y).
Sementara itu laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di Semester I-2024 senilai Rp2,03 triliun atau merosot 26,98 persen (y-o-y).
Per 30 Juni 2024, jumlah ekuitas PTBA tercatat menurun 9,46 persen menjadi Rp19,52 triliun dari Rp21,56 triliun pada 31 Desember 2023.
Hingga akhir Semester I-2024 total liabilitas perseroan tercatat Rp18,87 triliun atau membengkak 9,71 persen (year-to-date), yang didominasi kewajiban jangka pendek Rp11,85 triliun.
Pada akhir Juni 2024, total aset PTBA tercatat sebesar Rp38,39 triliun atau menurun 0,95 persen (y-t-d), dengan jumlah kas dan setara kas Rp4,53 triliun atau mengalami kenaikan 9,42 persen dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2023 yang senilai Rp4,14 triliun.
Peningkatan kas dan setara kas tersebut dipengaruhi oleh adanya arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi di Semester I-2024 sebesar Rp3,07 triliun atau melambung 65,05 persen dibandingkan Semester I-2023 yang hanya Rp1,86 triliun.