MarketNews.id Sepanjang semester pertama 2024, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) mampu meningkatkan pendapatan dari kontrak sebesar Rp497, 16 miliar tumbuh 4,01 persen. Sedangkan laba usaha ikut turun 4,61 persen jadi Rp517, 53 miliar lantaran adanya peningkatan beban penjualan sebesar 17,22 persen jadi Rp452,16 miliar.
Hingga akhir Semester I-2024, DNET mencatatkan kas dan setara kas Rp1,29 triliun atau melonjak 40,8 persen dari Rp913,71 miliar pada 31 Desember 2023.
Berdasarkan neraca DNET dalam laporan keuangan berakhir 30 Juni 2024 yang dikutip Selasa 6 Agustus 2024, perusahaan milik taipan Anthoni Salim ini mencatatkan total aset Rp21,16 triliun atau meningkat 2,17 persen (year-to-date), dengan jumlah kas dan setara kas Rp1,29 triliun atau melonjak 40,8 persen (y-t-d).
Lonjakan kas tersebut terutama ditopang penarikan utang bank (neto) di Semester I-2024 yang sebesar Rp583,42 miliar.
Seperti diketahui, per 30 Juni 2024 total liabilitas DNET tercatat Rp7,62 triliun atau bisa ditekan 0,26 persen (y-t-d).
Mengacu pada income statement DNET di Semester I-2024, emiten yang dikendalikan PT Megah Eraraharja ini mampu mencatatkan pendapatan dari kontrak sebesar Rp497,16 miliar atau bertumbuh 4,01 persen dibandingkan Semester I-2023 yang senilai Rp670,26 miliar.
Sayangnya, laba usaha yang dicatatkan DNET selama enam bulan pertama tahun ini hanya Rp517,53 miliar atau merosot 4,61 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2023 sebesar Rp542,52 miliar.
Penurunan laba usaha itu terutama tertekan oleh peningkatan beban penjualan di Semester I-2024 yang sebesar 17,22 persen (y-o-y) menjadi Rp452,16 miliar, serta ditambah lagi dengan adanya lonjakan beban umum dan administrasi sebesar 35,4 persen (y-o-y) menjadi Rp82,16 miliar.
Beruntungnya, pada paruh pertama tahun ini DNET bisa meraup bagian laba dari entitas asosiasi sebesar Rp339,3 miliar atau meningkat 9,7 persen (y-o-y).
Seperti diketahui, sejauh ini DNET mengembangkan tiga entitas usaha, yakni FAST , ROTI dan PT Indomarco Prismatama sebagai pengelola Indomaret.
Kinerja laba-rugi DNET selama enam bulan pertama tahun ini semakin tertekan oleh peningkatan beban keuangan sebesar 9,19 persen (y-o-y) menjadi Rp281,82 miliar, sehingga laba sebelum pajak penghasilan yang dicatatkan perseroan menjadi Rp494,17 miliar atau menurun 4,11 persen (y-o-y).
Dengan adanya beban pajak penghasilan (neto) di Semester I-2024 yang sebesar Rp29,7 miliar, maka laba periode berjalan yang dibukukan DNET menjadi Rp464,47 miliar atau melorot 6,75 persen (y-o-y).
Adapun besaran laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di Semester I-2024 senilai Rp444,9 miliar atau merosot 3,17 persen (y-o-y).