Home / Korporasi / BUMN / PT Kimia Farma Defisit Rp2,5 Triliun Pada 2023

PT Kimia Farma Defisit Rp2,5 Triliun Pada 2023

MarketNews.id- PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mengalami defisit sedalam Rp2,511 triliun pada tahun 2023, atau bengkak dibanding akhir tahun 2022 yang tercatat Rp1,026 triliun.

Pasalnya, emiten farmasi BUMN itu menderita rugi bersih Rp1,485 triliun pada tahun 2023, atau melonjak 681,5 persen dibanding rugi bersih tahun 2022 yang tercatat Rp190,47 miliar.

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2023 telah audit KAEF yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip, Senin 3 Jujur 2024.

Patut diperhatikan, kewajiban jangka pendek mencapai Rp9,409 triliun pada akhir tahun 2023. Pada saat yang sama, aset lancar hanya tercatat Rp5,886 triliun.
Dengan demikian kewajiban lancar telah melebihi Rp3,5 triliun dari aset lanncar.

Salah satu pos pemicunya, utang bank jangka pendek sebesar Rp5,374 triliun. rincianya, nilai total utang kepada pihak berelasi seperti Bank Negara Indonesia, Bank syarian Indonesia, BRI, dan Bank Mandiri mencapai Rp2,46 triliun.

Sedangkan kepada pihak ketiga seperti, Bank Maybank Indonesia Rp836, 94 miliar; Bank Jabar Banten Rp600 miliar, Bank Central Asia Rp519,39 miliar, Bank DKI Rp305 miliar. Bank permata Rp246,87 miliar, Bank DKI Syariah Rp200 miliar, dan Bank QNB Rp189,78 miliar.

Apalagi sepanjang tahun 2023, KAEF harus mencatat kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi sebesar Rp364,57 miliar. Pasalnya, kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi hanya Rp4,05 triliun. Tapi, pembayaran kepada karyawan Rp2,066 triliun, pembayaran beban usaha Rp1,735 triliun, pembayaran bunga Rp582,38 miiar, dan pembayaran pajak penghasilan Rp605,54 miliar.

Abdul Aziz

Check Also

Hingga Akhir 2024, PHR Catat Lifting Minyak Sebanyak 58 Juta Barel

MarketNews.id-PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan, sebagai kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) Hulu Migas …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *