MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal
Related Articles
Marketnews.id- Garibaldi Thohir, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) dan investor lainnya menerima laporan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mengalami rugi bersih sedalam USD15,228 juta pada kuartal I 2024.
Kondisi ini memburuk dibanding periode sama tahun 2023 yang membukukan laba bersih senilai USD3,113 juta.
Dampaknya, saldo laba belum dicadangkan berkurang 5,76 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi USD245,49 juta pada akhir Maret 2024.
Padahal Presiden Direktur MDKA, Albert Saputro melaporkan, pendapatan senilai USD541,05 juta pada kuartal I 2024. Hasil itu melonjak 152,8 persen dibanding kuartal I 2023 yang tercatat USD214,21 juta.
Penopangnya, penjualan nilai ekspor emas, perak, katoda tembaga, NPI, Nikel matte, dan bijih nikel limonit melonjak 230,2 persen secara tahunan menjadi USD284,42 juta pada akhir Maret 2024. Senada, penjualan produk serupa ke pasar dalam negeri naik 100,7 persen secara tahunan menjadi USD255,69 juta.
Namun beban pokok pendapatan bengkak 178,5 persen secara tahunan menjadi USD507,76 juta pada kuartal I 2024. Sehingga laba kotor hanya tumbuh 5,3 persen secara tahunan menjadi USD33,286 juta.
Sayangnya, beban keuangan naik secara tahunan menjadi USD26,74 juta pada akhir Maret 2024. Bahkan emiten tambang emas ini mencatatkan beban lain lain sedalam USD5,843 juta.
Pemicunya, rugi kurs sedalam USD3,151 juta dan beban amortisasi biaya pinjaman senilai USD2,862 juta.
Sedangkan kuartal I 2023, MDKA justru meraih laba selisih kurs senilai USD9,517 juta. Akibatnya, MDKA menderita rugi sebelum pajak penghasilan sedalam USD8,161 juta pada akhir Maret 2024.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal I 2024 tanpa audit MDKA yang diunggah pada lamam Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip Selasa, 4 Juni 2024.
Sementara itu, jumlah kewajiban perseroan berkurang 4,7 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi USD2,095 miliar pada akhir Maret 2024.
Pada sisi lain, total ekuitas bertambah 2,27 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi USD2,827 miliar di kuartal I 2024.
Abdul Aziz
