Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Belum Penuhi Syarat, Bumi Resources Batalkan Langkah Menuju Bagi Dividen

Belum Penuhi Syarat, Bumi Resources Batalkan Langkah Menuju Bagi Dividen

Marketnews,id.- Investor yang telah berharap dalam waktu dekat berburu dividen dari PT Bumi Resources Tbk (BUMI) harus bersabar lebih lama.

Pasalnya, BUMI membatalkan rencana Kuasi Reorganisasi sehingga dapat menghapus defisit USD2,3 miliar per 31 Desember 2023. Dengan dihapusnya defisit, maka BUMI telah memenuhi salah satu syarat untuk dapat membagikan dividen. Selain itu, BUMI juga harus telah memenuhi cadangan wajib.

Hal itu terungkap dari pengumuman emiten batu bara Grup Bakrie itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 4 Juni 2024 yang tertera agenda persetujuan kuasi reorganisasi pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa(RUPSLB) pada tanggal 28 Juni 2024 dibatalkan.

Menurut Direktur BUMI, Dileep Srivastava bahwa pembatalan rencana itu disebabkan belum memenuhi syarat utama Kuasi Reorganisasi.
“Untuk sekarang syarat ketentuan pertama belum terpenuhi,” jelas dia kepada Marketnews.id, Selasa(4/6/2024).

Ia menjelaskan, untuk dapat melakukan kuasi Reorgnisasi BUMI harus membukukan rata-rata laba 3 tahun terakhir lebih dari 10x laba tahun berjalan.

“Hal ini terpenuhi jika kita membukukan laba yang dapat diatribusikan (tidak termasuk kelompok minoritas) namun sayangnya tidak berdasarkan total laba (termasuk kelompok minoritas),” ulas dia.

Padahal sebelumnya, BUMI mengaku BUMI telah memenuhi ketentuan regulator pasar modal yang tertuang dalam Peraturan IX.L 1 terkait rencana Kuasi Reorganisasi.

Karena dalam beleid tersebut, terdapat saldo laba negatif yang material dalam laporan keuangan tahunan yang diaudit selama 3 tahun terakhir.
Kemudian, saldo laba negatif dianggap material jika nilai absolut saldo laba negatif tersebut; lebih dari 60 persen dari modal disetor; dan 10 kali dari rata-rata laba tahun berjalan selama 3 tahun terakhir.

Regulator Pasar Modal memperkenankan emiten melakukan Kuasi Reorganisasi dengan cara mengeliminasi saldo laba negatif menggunakan pos-pos ekuitas seperti Agio Saham; Selisih modal dari transaksi saham treasuri; Selisih kurs atas modal disetor; Selisih transaksi dengan pihak non-pengendali; Selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali; dan Modal saham.

Abdul Aziz

Check Also

Nusantara Infrastructure (META) Raih Laba Bersih Rp 331 Miliar, Naik 240 Persen Di 2024

MarketNews.id–  Nusantara Infrastructure (META), mengalami penyusutan pendapatan konsolidasi turun sedalam  68 persen secara tahunan menjadi …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *