MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal
Related Articles
MarketNews.id PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) meraup laba bersih sebesar Rp22,025 triliun sepanjang tahun 2023, atau naik 53,8 persen dibanding tahun 2022 yang tercatat Rp14,334 triliun.
Penopangnya, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo melaporkan pendapatan usaha senilai Rp487,38 triliun sepanjang tahun 2023. Hasil itu tumbuh 10,4 persen dibanding tahun 2022 yang tercatat Rp441,13 triliun.
Rinciannya, penjualan tenaga listrik meningkat 7,07 persen secara tahunan menjadi Rp333,19 triliun pada tahun 2023. Senada, subsidi listrik pemerintah tumbuh 16,6 persen secara tahunan menjadi Rp68,636 triliun.
Demikian juga dengan pendapatan kompensasi yang naik 16,1 persen secara tahunan menjadi Rp 73,991 triliun. Lalu, pendapatan lain lain naik 52,2 persen secara tahunan menjadi Rp10,276 triliun.
Sayangnya, beban usaha bengkak 13,9 persen secara tahunan menjadi Rp440,18 triliun pada tahun 2023. Dampaknya, laba usaha terpangkas 14,02 persen secara tahunan menjadi Rp47,2 triliun.
Namun laba sebelum pajak naik 50,2 persen secara tahunan menjadi Rp32,379 triliun pada akhir tahun 2023. Adapun salah satu pos pengungkitnya, PLN meraup keuntungan kurs mata uang asing sebesar Rp3,723 triliun pada tahun 2023. Sedangkan pos ini tahun 2022 justru rugi kurs Rp19,79 triliun.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2023 telah audit PLN yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia(BEI), Rabu 29 Mein2024.
Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 1,39 persen secara tahunan menjadi Rp655 triliun pada akhir tahun 2023.
Pada sisi lain, total ekuitas meningkat 2,4 persen secara tahunan menjadi Rp1.015 triliun pada tahun 2023.
Abdul Aziz
