Home / Otoritas / Bank Indonesia / Perry Warjiyo: Rupiah Akan Terus Menguat Terhadap Dolar AS Hingga Akhir Tahun

Perry Warjiyo: Rupiah Akan Terus Menguat Terhadap Dolar AS Hingga Akhir Tahun

MarketNews.id Sejak awal Mei 2024, rupiah secara perlahan mulai menguat terhadap dolar AS. Bank Indonesia (BI) meyakini penguatan akan berlajut hingga akhir tahun, setelah BI menaikan tingkat bunga acuan sebanyak 25 basis poin pekan lalu. Penguatan rupiah juga di dukung data non-delivery forward di luar negeri maupun domestic non-delivery forward.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo melihat penguatan rupiah yang terjadi sejak awal Mei 2024 atau pada kemarin dan hari ini akan terus berlanjut. 

Dirinya meyakini, rupiah akan terus menguat menuju Rp16.000 per dolar Amerika Serikat (AS) dan terus naik ke level Rp15.800 pada akhir tahun ini. 

“Kami meyakini dari Bank Indonesia bahwa penguatan nilai tukar rupiah itu akan terus berlangsung dari sekarang sampai dengan akhir tahun… nilai tukar rupiah ke depan  menguat ke Rp16.000 dan kemudian ke Rp15.800,” ungkapnya dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK II Tahun 2024, Jumat 3.Mei 2024. 

Perry menyebutkan, penguatan tersebut dapat terlihat dari data-data pasar non-delivery forward di luar negeri, maupun domestic non-delivery forward di domestik. 

Menurutnya, terdapat empat faktor yang mendasari rupiah akan mulai menguat dan terus menguat ke depannya. 

Pertama, suku bunga acuan atau BI-Rate telah naik 25 basis poin (bps) menjadi 6,25% pada 24 April 2024 lalu. Alhasil, daya tarik imbal hasil investasi portfolio di Indonesia akan kembali menarik. 

Rupiah Ditutup Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Rp16.083 per Dolar AS
Kurs BCA, BRI, Mandiri, dan BNI Hari Ini (3/5) saat Rupiah Menguat Akhir Pekan.
Kedua, modal asing tercatat sudah mulai kembali masuk ke pasar domestik yang dibuktikan oleh adanya inflow dari Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) senilai Rp4,5 triliun pada pekan keempat April 2024. 

“Pada tiga hari pertama di minggu pertama Mei, SRBI inflow Rp1,58 triliun. Bahkan SBN yang semula outflow itu sudah kembali inflow pada minggu pertama Mei, tiga hari pertama ini totalnya Rp 3,75 triliun,” lanjutnya.

Ketiga, menguatnya rupiah turut dipicu oleh prospek ekonomi RI yang lebih baik dan berdaya tahan kuat. Pemerintah dan BI meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2024 akan terjaga di atas 5 persen. Di samping itu, inflasi melandai dan berada di target 1,5-3,5 persen. 

“Keempat, Bank indonesia terus berkomitmen untuk menjaga nilai tukar rupiah. Hal ini melalui koordinasi dengan Pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan [KSSK],” tutur Perry. 

Adapun, dalam dua hari terakhir, rupiah menunjukkan penguatan. Pada penutupan perdagangan hari ini, rupiah menguat ke level Rp16.083 per dolar AS. 

Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup menguat 0,63 persen ke Rp16.083 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah 0,04 persen ke 105,25. 

Check Also

Beroperasinya Batubara Metalurgi Dan Raihan Pendanaan Dari BNI Buat CUAN Diburu

MarketNews.id- Manajemen Petrindo Jaya Kreasi,  emiten perusahaan tambang baru bara milik Prajogo Pangestu menduga kabar …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *