MarketNews.id-PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) mengalami rugi bersih sedalam Rp827,3 miliar pada kuartal I 2024, atau bengkak 288,2 persen dibanding periode sama tahun 2023 yang tercatat Rp213,61 miliar.
Akibatnya, defisit atau akumulasi rugi menyentuh Rp15,527 triliun pada akhir Maret 2024 atau menukik 5,4 persen dibanding akhir tahun 2023 yang terbilang Rp14,7 triliun.
Padahal Direktur Utama BBKP, Woo Yeul Lee melaporkan pendapatan bunga dan syariah bersih Rp227,95 miliar sepanjang tiga bulan pertama tahun 2024. Hasil itu meningkat 6,5 persen dibanding periode sama tahun 2023 yang tercatat Rp213,76 miliar.
Bahkan total pendapatan operasional lainnya naik 85 persen secara tahunan menjadi Rp148,96 miliar pada akhir Maret 2024.
Sayangnya, Bank milik investor Korea Selatan ini menanggung beban kerugian penurunan nilai atas aset keuangan sedalam Rp945,42 miliar pada kuartal I 2024. Beban itu melambung 1.011,7 persen dibanding kuartal I 2023 yang tercatat Rp85,483 miliar.
Ditambah bebab operasional lainnya sebesar Rp213,55 miliar dan gaji serta tunjangan karyawan Rp221,94 miliar pada kuartal I 2024. Dampaknya, rugi operasional menukik 310,4 persen secara tahunan menyentuh Rp1,096 triliun.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal I 2024 tanpa audit bank anak usaha Kookmin Bank ini yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat 31 Mei 2024.
Sementara itu, kredit yang diberikan dan pembiayaan piutang syariah menyusut 1,9 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp44,903 triliun pada akhir Maret 2024.
Pada sisi lain, Dana Pihak Ketiga tumbuh 1,23 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp45,273 triliun pada akhir kuartal I 2024. Sehingga aset susut 1,3 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp83,141 triliun pada akhir Maret 2024.
Abdul Aziz