Home / Otoritas / Bank Indonesia / OJK : Investor Asal Timur Tengah Di Pasar Modal Indonesia Sebesar Rp 65,73 Triliun Atau Dua Persen Dari Investasi Investor Asing

OJK : Investor Asal Timur Tengah Di Pasar Modal Indonesia Sebesar Rp 65,73 Triliun Atau Dua Persen Dari Investasi Investor Asing

MarketNews.id Gejolak yang terjadi di Timur Tengah berkaitan dengan konflik Israel-Palestina, belum mengkhawatirkan larinya investor pasar modal ke luar Indonesia.

Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), investasi yang dilakukan oleh investor asal Timur Tengah saat ini baru sekitar Rp 65,73 triliun atau sekitar dua persen dari investasi investor asing di Indonesia. Artinya, pasar keuangan Indonesia masih tetap aman sebagai tempat investasi pemodal bila investor asal Timur Tengah tinggalkan Indonesia.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan bahwa investor dari Timur Tengah memiliki Rp65,73 triliun atau sebesar 2 persen dari total nilai kepemilikan saham investor non-residen. Laporan tersebut tertuang dalam hasil Rapat Dewan Komisioner Mingguan OJK yang digelar di Jakarta, Kamis 17 April 2024.

Secara umum, hasil rapat menyebutkan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga dan didukung oleh permodalan yang kuat, likuiditas memadai, serta profil risiko yang manageable.

Laporan OJK menyebutkan, sejauh ini pihaknya terus mencermati perkembangan terkini di Timur Tengah dan dampaknya terhadap kinerja intermediasi maupun stabilitas sistem keuangan nasional. OJK menilai, fundamental perekonomian Indonesia terjaga secara baik, tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang terjaga di angka 5 persen.

Selain itu, tingkat inflasi di dalam negeri berada di rentang target Bank Indonesia (BI), neraca perdagangan yang surplus, cadangan devisa yang memadai dan tetap tersedianya ruang fiskal.

Hingga akhir Februari 2024, eksposur lembaga jasa keuangan di Indonesia terhadap Kawasan Timur Tengah relatif terbatas. Surat berharga dengan pihak penerbit dari Timur Tengah yang dimiliki perbankan domestik hanya Rp1,3 triliun atau 0,06 persen dari total surat berharga yang dimiliki perbankan, sedangkan perusahaan asuransi maupun pembiayaan tidak memiliki surat berharga dengan penerbit dari Timur Tengah.

Kepemilikan lembaga jasa keuangan di Indonesia oleh investor di Timur Tengah tercatat hanya ada di perbankan, dengan asset share sebesar 0,1 persen dari total aset perbankan.

Check Also

Defisit PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) Turun Jadi Rp19,48 Triliun Di Kuartal I 2024

MarketNews.id Sepanjang kuartal I 2024, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) berhasil menurunkan beban pokok …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *