MarketNews.id Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mencatat rekor baru dalam nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 11.855 triliun. Capaian ini sedikit mensuport semangat investor untuk tetap optimis. Pasar masih diminati oleh investor asing yang ikut membuat BEI semakin meriah dimana nilai beli asing mencapai Rp1, 24 triliun hingga 8 Maret 2024 dan sebesar Rp 18,71 triliun sepanjang tahun ini.
Pada penutupan perdagangan akhir pekan ini 8 Maret 2024, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) tercatat menguat 0,96 persen ke level 7.381 dari posisi akhir pekan sebelumnya, yakni 7.311.
Berdasarkan data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Jum’at 8 Maret 2024, pada transaksi akhir pekan ini IHSG sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa (ATH) di posisi 7.416 pada sesi pagi atau melampaui level all time high sebelumnya di 7.373 pada perdagangan Kamis 29 Pebruari 2024.
Dengan posisi IHSG yang berakhir di level 7.381 pada penutupan perdagangan pekan ini, maka nilai kapitalisasi pasar (market cap) BEI mencapai Rp11.855,57 triliun atau meningkat 1,12 persen dibandingkan akhir pekan sebelumnya sebesar Rp11.724,18 triliun.
Sebelumnya, market cap BEI sempat berada di rekor tertinggi Rp11.821 triliun pada perdagangan Kamis.
Selama sepekan terakhir atau periode 4-8 Maret 2023, rata-rata nilai transaksi harian ( RNTH ) di BEI tercatat melorot 6,43 persen menjadi Rp10,47 triliun dari Rp11,19 triliun per hari pada sepekan sebelumnya.
Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian selama sepekan mengalami penurunan 4,15 persen menjadi 19,65 miliar saham dari 20,5 miliar saham per hari pada pekan sebelumnya.
Adapun rata-rata frekuensi transaksi harian selama sepekan terakhir tercatat 1,2 juta kali atau merosot 7,69 persen dibandingkan sepekan sebelumnya yang mencapai 1,3 juta kali transaksi per hari.
Pada perdagangan Jumat 8 Maret 2024.
Investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp1,24 triliun. Sementara untuk sepanjang tahun ini yang berakhir 8 Maret 2024, net foreign buy sudah mencapai Rp18,71 triliun.
Dalam sepekan perdagangan, BEI hanya menerima satu pencatatan surat utang, yakni Obligasi Berkelanjutan IV Tahap IV-2024 sebesar Rp1,5 triliun yang diterbitkan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA). Obligasi ini menerima peringkat idAA- (Double A Minus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Dengan adanya pencatatan surat utang korporasi tersebut, maka jumlah emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat BEI sepanjang 2024 sebanyak 16 emisi dari 15 emiten senilai Rp16,78 triliun. Maka, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat mencapai 550 emisi dari 128 emiten, dengan nilai outstanding Rp468,84 triliun dan USD32,362 juta.
Adapun jumlah Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI sebanyak 186 seri sebesar Rp5.829,6 triliun dan USD502,10 juta. Sementara itu, Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak sepuluh emisi senilai Rp3,25 triliun.