MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal
Related Articles
MarketNews.id PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI), jadi emiten pertama yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun 2024 ini. Sayangnya, debut saham ASLI tidak sesuai harapan para investor yang sudah membeli saham ini di pasar perdana.
Padahal, disaat masa penawaran, saham ASLI alami kelebihan permintaan hingga 70 kali. Tapi, siapa nyana hari pertama perdagangan saham ASLI bergerak lamban dan cenderung melemah di awal perdagangan.
Saham emiten perdana di 2024, PT Asri Karya Lestari Tbk. (ASLI) mengalami fluktuasi. Pada pembukaan perdagangan, emiten kontraktor itu turun 3 persen usai resmi mencatatkan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 5 Januari 2024.
Berdasarkan data BEI pukul 09.00 WIB, saham ASLI mencatatkan penurunan 3 persen pada debut perdagangan pagi ini, atau turun 3 poin ke level Rp97 per saham. Sehingga, harga perdana saham perdana ASLI di bawah harga penawaran awal yang ditetapkan di Rp100 per saham.
Namun pada 09.05 alias 5 menit perdagangan, saham ASLI kembali naik 4 persen ke level Rp104 per saham.
Frekuensi transaksi saham ASLI saat pembukaan perdagangan sebanyak 3.416 kali dengan volume 771.129 saham yang diperdagangkan. Alhasil, nilai transaksi (turnover) ASLI pagi ini pun tembus Rp8,11 miliar.
Direktur Utama ASLI Sudjatmiko mengatakan langkah perseroan untuk masuk BEI melalui IPO adalah bagian dari strategi perseroan untuk meningkatkan ekspansi usaha, kapasitas pendanaan, tata kelola, dan prinsip keterbukaan yang lebih baik.
“Oleh karena itu perseroan mempersiapkan ekspansi usaha agar diharapkan perseroan mampu menyerap dan berpatisipasi dalam pembangunan negeri,” ujarnya di Gedung BEI, Jumat, 5 Januari 2024.
Seperti diketahui, ASLI melepas 1,25 miliar lembar saham dengan harga perdana sebesar Rp100 per saham. Hasil dari IPO ini, ASLI meraih dana segar Rp 125 Miliar yang akan digunakan untuk pengembangan usaha.
Rencana penggunaan dana yang didapat dari IPO ini sekitar 66,35 persen atau Rp82,93 miliar akan digunakan perseroan untuk melakukan setoran modal ke anak usaha.
Rinciannya, sebesar 56,25 persen pada anak perusahaan PT Bumi Prima Konstruksi, untuk pembelian alat berat berupa Rotary Drilling Rig, Mobile Crane, Crawler Crane, Foco Crane Trailler dan Dolly Trailler Truck.
Selanjutnya, PT Manyar Perkasa Mandiri mendapatkan setoran modal sebesar 43,75 persen atau untuk pembelian mesin produksi batching plant.
Sementara itu, sisanya sekitar 33,65 persen akan digunakan untuk modal kerja perseroan yaitu pembayaran material, perlengkapan proyek, serta untuk membiayai kegiatan operasional Perseroan.
Sebagai informasi, PT Asri Karya Lestari (ASLI) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor. Saat ini kepemilikan saham ASLI dimiliki oleh Sudjatmiko selaku pendiri sebesar 69,5 persen, PT Berjaya Capital Investama sebesar 10,40 persen, Subandi sebesar 0,08 persen dan sisanya dimiliki oleh publik sekitar 20 persen.
