MarketNews.id Rata-rata volume transaksi harian selama sepekan meningkat 37,29 persen menjadi 22,507 miliar lembar saham dari 16,394 miliar lembar saham pada penutupan pekan yang lalu.
Sedangkan rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa selama sepekan mengalami perubahan sebesar 11,55 persen menjadi 1.139.039 transaksi dari 1.287.785 transaksi pada pekan lalu.
Kapitalisasi pasar Bursa mengalami penurunan 0,55 persen menjadi Rp9.967 triliun dari Rp10.022 triliun pada pekan sebelumnya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan 0,69 persen pada level 6.852,842 dari level 6.900,230 pada pekan sebelumnya.
Sementara Investor asing pada hari terakhir perdagangan mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp469,08 miliar dan sepanjang tahun 2023 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp23,359 triliun.
Selama sepekan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) terdapat pencatatan 2 saham, dan 1 sukuk. PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) mencatatkan saham RMKO di Papan Pengembangan BEI pada Senin 31 Juli 2023. RMKO merupakan perusahaan tercatat ke-52 bergerak pada sektor Energy dan subsektor Oil, Gas & Coal.
Kemudian, pada Rabu 2 Agustus 2023, Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Samudera Indonesia Tahap I Tahun 2023 (Sukuk Ijarah) yang diterbitkan oleh PT Samudera Indonesia Tbk mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp550 miliar. Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk sukuk tersebut adalah idA+(sy) (Single A Plus Syariah). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk.
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 65 emisi dari 47 Emiten senilai Rp74,10 triliun. Dengan pencatatan tersebut maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 527 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp463,57 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 128 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri senilai Rp5.536,74 triliun dan USD486,11 juta. EBA sebanyak 9 emisi senilai Rp3,15 triliun.