Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) Lanjutkan Buyback Saham Senilai Rp756 Miliar

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) Lanjutkan Buyback Saham Senilai Rp756 Miliar

MarketNews.id Membeli kembali saham yang telah beredar di masyarakat oleh perusahaan publik atau emiten merupakan langkah bisnis biasa. Banyak alasan mengapa emiten membeli kembali saham (buyback) yang sudah dipegang oleh masyarakat luas.

Salah satunya adalah, harga yang terbentuk saat ini dinilai terlalu rendah dibandingkan fundamental perusahaan. Itulah sebabnya emiten yang kebetulan memiliki likuiditas lebih, memilih membeli kembali saham dipasar untuk disimpan sebagai saham treasuri.

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) setelah mendapat restu otoritas bursa, telah melakukan buyback saham secara bertahap. Hari ini, Selasa 30 Agustus 2023, DSSA melanjutkan pembelian kembali atau buyback sebanyak 15.750.500 lembar saham senilai Rp756 miliar.

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) melanjutkan pembelian kembali ( buyback ) sebanyak 15.750.500 saham. Buyback  saham dilaksanakan hari ini, Rabu 30 Agustus 2023, dengan nilai mencapai Rp756,024 miliar. Aksi korporasi ini membuat perseroan memiliki total sebanyak 63.750.500 saham treasuri.

“Perseroan akan melakukan pembelian kembali saham secara bertahap selama periode pembelian kembali saham,” kata Sekretaris Perusahaan DSSA Susan Chandra dalam keterangannya di keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Emiten energi dan teknologi Grup Sinarmas ini, telah melakukan  buyback  saham sebanyak 16,9 juta saham senilai Rp811,2 miliar pada Selasa 29 Agustus 2023.
Pada 16 Agustus 2023 lalu, perseroan pun telah memborong kembali 15,1 juta saham senilai Rp724,8 miliar. Sehari sebelumnya sebanyak 16 juta saham juga diborong dengan nilai mencapai Rp768 miliar.

Adapun  buyback  saham akan menyebabkan terjadinya pengalihan aset berupa kas menjadi saham treasuri dan peningkatan laba per saham perseroan.

“Pembelian kembali saham diharapkan juga dapat memeberikan fleksibilitas kepada perseroan untuk mengelola kebutuhan modal jangka panjang, di mana saham treasuri dapat dialihkan di masa yang akan datang,” tutur Susan.

Konsekuensi dari buyback yang dilakukan emiten, saham DSSA berkurang jumlahnya di pasar. Akibatnya, saham perseroan akan menjadi kurang atau tidak likuid di perdagangkan. Bila sahamnya kurang likuid, biasanya investor ritel akan melepas saham ke pasar. Bila investor ritel telah melepas saham ini, dapat dipastikan saham DSSA menjadi saham yang tidak likuid di pasar.

Check Also

Pertamina Raih Penghargaan Internasional Bidang Investor Relations

MarketNews.id- PT Pertamina (Persero) kembali meraih penghargaan tingkat internasional, kali ini di ajang The Global …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *