Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk (AKSL) Tetap IPO Meski Rugi Dalam Tiga Tahun Terakhir

PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk (AKSL) Tetap IPO Meski Rugi Dalam Tiga Tahun Terakhir

MarketNews.id Initial Public Offering (IPO), merupakan salah satu pintu buat perusahaan untuk mengembangkan usaha. Lewat IPO, setidaknya perusahaan sudah melewati uji kompetensi layak tidaknya perusahaan untuk berkembang setelah menerapkan tata kelola perusahaan publik yang syarat dengan aturan ketat dalam pengawasan pemegang saham publik.

PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk, dalam waktu dekat akan menawarkan sahamnya kepada publik. Dimana sebagai besar dana hasil IPO akan digunakan buat akusisi perusahaan multifinance yang di harapan dalam setahun ke depan dapat merubah kerugian menjadi laba di tahun buku 2024.

PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk ( AKSL ) atau Akseleran Group, menjawab alasan perseroan melakukan Initial Public Offering (IPO) di tengah kerugianya yang berlangsung selama tiga tahun berturut-turut.

CEO dan Co-Founder Grup Akseleran Ivan Nikolas Tambunan mengatakan, salah satu alasan perseroan melakukan melakukan IPO saat ini karena melihat peluang akuisisi terhadap PT Pratama Interdana Finance (PIF).

“As simple as kita melihat opportunity multifinance yang relatif bersih. Dari pricing oke,” ungkap Ivan saat Konferensi Pers Public Expose Grup Akseleran, di Jakarta, Senin, 3 Juli 2023.

Ia melihat, masa-masa ini merupakan saat yang baik untuk menggalang dana segar demi bisa mengakuisisi perusahaan multifinance. Memang, salah satu IPO AKSL ditargetkan untuk pengembangan atau ekspansi usaha perseroan, antara lain sekitar Rp36,5 miliar digunakan perseroan untuk mengakuisisi 99,99 persen saham perusahaan multifinance PT Pratama Interdana Finance (PIF).

Kemudian sekitar Rp200 miliar diantaranya akan disalurkan untuk penyetoran tambahan modal kepada PIF dalam bentuk ekuitas. Selebihnya akan digunakan untuk modal kerja.
Meski tidak akan langsung berdampak ke kinerja dalam waktu dekat, namun Ivan mengemukakan akuisisi ini nantinya akan mendorong pertumbuhan laba hingga nantinya bisa berubah positif di kuartal IV tahun 2023.

Ivan Nikolas Tambunan, Group CEO & Co-Founder Akseleran, mengatakan AKSL menawarkan 2,98 miliar lembar saham dalam penawaran umum perdananya. Angka ini mewakili sebanyak-banyaknya 29 persen dari modal ditempatkan dan disetor emiten setelah penawaran umum perdana saham.

Calon emiten berkode saham AKSL ini menawarkan harga saham dengan harga penawaran Rp100 – Rp120 per lembarnya dan berpeluang meraup total dana sebesar Rp358 miliar. Untuk masa bookbuilding ditetapkan mulai hari ini atau 3 Juli 2023 hingga 18 Juli 2023. Targetnya AKSL bisa mulai memperdagangkan saham di BEI pada 9 Agustus 2023.

Mengacu pada prospektusnya, Akseleran mencatatkan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun 2022 sebesar Rp22,4 miliar. Angka ini turun dari kerugian sebelumnya di tahun 2022 sebesar Rp30,3 miliar. Di tahun 2020, sendiri, ruginya berkisar di angka Rp54,7 miliar.

Adapun di awal tahun, rugi tahun berjalannya meningkat 127,25 persen secara year on year (yoy). Akseleran mencatatkan rugi tahun berjalan per 31 Januari 2023 sebesar Rp4,35 miliar, dari semula Rp1,91 miliar.

Di tengah kerugiannya, perseroan tetap mencatatan pertumbuhan pendapatan dari tahun ke tahun. Tercatat, pendapatan di tahun 2020 sebesar Rp18,2 miliar. Sementara di tahun 2021 dan 2022 juga naik, dengan kenaikan masing-masing Rp39,6 miliar dan Rp71,4 miliar.

Check Also

Pertamina Raih Penghargaan Internasional Bidang Investor Relations

MarketNews.id- PT Pertamina (Persero) kembali meraih penghargaan tingkat internasional, kali ini di ajang The Global …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *