MarketNews.id Bila sebelumnya perusahaan atau produsen sepeda motor listrik sudah ada yang tercatat Di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 19 Juni 2023 giliran perusahaan atau emiten bus listrik akan dicatatkan dan diperdagangkan sahamnya di lantai BEI.
PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) salah satu anak usaha dari Bakrei Grup, produsen bus listrik pertama di Indonesia, akan mencatatkan dan memperdagangkan sahamnya di BEI pekan depan. VKTR busnya telah meluncurkan di Jakarta dan sekitarnya untuk melayani masyarakat luas khususnya pelanggan Transjakarta.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menyetujui pencatatan saham PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. ( VKTR ) Dengan demikian, emiten produsen bus listrik itu akan listing di bursa pada Senin pekan depan, 19 Juni 2023.
Demikian mengutip pengumuman BEI yang ditandatangani Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 3, Goklas Tambunan dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan, Pande Made Kusuma Ari A dari keterbukaan informasi, Sabtu 17 Juni 2023.
Jumlah saham yang akan dicatatkan VKTR di BEI mencapai 43,75 miliar saham. Terdiri dari saham pendiri sebanyak 35 miliar saham, dan saham penawaran umum kepada masarakat 8,71 miliar saham, serta saham Program Kepemilikan Saham Pegawai Perseroan (ESA) sebanyak 40 ribu saham.
Emiten berkode saham VKTR tersebut mematok harga penawaran umum saham perdana (IPO) sebesar Rp100 per saham dengan nilai nominal Rp10 per saham. Saham emiten milik Bakrie Group tersebut akan dicatatkan pada papan pengembangan dan memulai perdagangan saham perdana pada Senin, 19 Juni 2023.
Sesuai dengan ketentuan Peraturan Bursa No. I-A dan Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-00014/BEI/03-2022 tanggal 25 Maret 2022, jumlah Saham Free Float Perseroan per 1 Juni 2023 adalah sebanyak 8,75 miliar saham atau 20 persen dari seluruh modal disetor dan ditempatkan Perseroan.
PT Bakrie Metal Industries (BMI) selaku pemegang saham perseroan 9,64 miliar saham dengan nilai nominal Rp10 per saham, sehingga nilai nominal seluruhnya Rp96,47 miliar menyatakan dalam jangka waktu delapan bulan sejak efektifnya pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO, BMI tidak akan menjual ataupun mengalihkan sebagian atau seluruh saham yang dimilikinya dalam Perseroan.
Dari IPO, VKTR mengincar perolehan dana segar sebesar Rp875 miliar. Perseroan akan menggunakan 40,29 persen dana hasil IPO untuk belanja modal atau capital expenditure (capex), antara lain untuk keperluan pengembangan fasilitas perakitan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) segmen roda empat, pembangunan fasilitas baru produksi sepeda motor listrik, pembelian lahan serta untuk keperluan riset dan pengembangan prototipe KBLBB.
Selanjutnya, sebesar 11,69 persen dana hasil IPO akan diberikan kepada perusahaan anak, yaitu Bakrie Autoparts (BA) dalam bentuk penyertaan modal, yang akan digunakan untuk kepentingan pengembangan usaha yang dapat mendukung kegiatan usaha perseroan.
BA dan PT Dharma Controlcable Indonesia (DCI) akan bekerja sama untuk membangun aluminium die casting production line khususnya untuk memproduksi komponen KBLBB.
Selanjutnya, sekitar 2,51 persen atau Rp21,46 miliar dana hasil IPO akan digunakan untuk pelunasan seluruh dan sebagian pokok utang kepada PT Tambara Tama Mandiri (TTM), sebesar 1,40 persen atau Rp11,94 miliar akan digunakan untuk pelunasan seluruh pokok utang kepada PT Andara Multi Sarana (AMS), dan 44,11 persen. Sisa lainnya akan digunakan sebagai modal kerja.