MarketNews.id Defisiensi modal sebesar Rp 8,19 miliar di triwulan I 2023, memaksa emiten PT Mahaka Media Tbk (ABBA) masuk dalam daftar notasi ‘E’ sebagai saham dalam pemantauan khusus oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Notasi khusus yang disematkan dibelakang nama emiten ini, sebagai peringatan buat investor untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi pada saham bernotasi khusus ini.
Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk memasukkan saham PT Mahaka Media Tbk (ABBA) ke dalam daftar Efek bersifat ekuitas dalam pemantauan khusus, karena emiten yang dikendalikan oleh PT Beyond Media milik Erick Thohir ini mencatat defisiensi modal senilai Rp8,19 miliar pada 31 Maret 2023.
Berdasarkan Pengumuman BEI yang dilansir di Jakarta, Rabu 24 Mei 2023 saham ABBA yang tercatat di Papan Pengembangan ini akan secara efektif dimasukkan ke dalam daftar saham dalam pemantauan khusus. Sehingga, pada papan perdagangan ABBA akan tersemat notasi khusus ‘E’ yang mencerminkan ekuitas negatif.
Ekuitas negatif ABBA sebesar Rp8,19 miliar tersebut tercatat pada laporan keuangan perseroan untuk periode yang berakhir 31 Maret 2023. Padahal hingga akhir Desember 2022, ABBA masih mampu mencatatkan ekuitas positif sebesar Rp29,42 miliar.
Defisiensi modal ABBA itu terutama dipengaruhi oleh adanya total ekuitas neto yang diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali mencapai Rp118,31 miliar. Padahal, jumlah ekuitas bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk per 31 Maret 2023 hanya Rp110,12 miliar.
Seperti diketahui, pada Kuartal I-2023, ABBA menderita rugi bersih mencapai Rp8,9 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 21,92 persen dibanding rugi bersih di Kuartal I-2022 yang senilai Rp7,3 miliar.