Home / Korporasi / BUMN / Restrukturisasi Kredit Dampak Covid Bank BRI Tersisa Rp99, 8 Triliun Dari Rp263, 4 Triliun Di Kuartal I 2023

Restrukturisasi Kredit Dampak Covid Bank BRI Tersisa Rp99, 8 Triliun Dari Rp263, 4 Triliun Di Kuartal I 2023

MarketNews.id Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) kembali menunjukkan ketangguhan dalam berbisnis. Perlahan tapi pasti, jumlah kredit UMKM yang direstrukturisasi di Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) secara signifikan telah menurun dan tersisa tinggal Rp99, 8 triliun dari Rp263, 4 triliun kredit yang direstrukturisasi oleh BBRI.

Capaian ini tentu nya berdampak positif buat kinerja BBRI khususnya pada pencadangan yang berdampak pada penurunan Loan at Risk (LAR). Penurunan LAR ini karena adanya pembayaran dari nasabah dan kondisi nasabah juga sudah semakin membaik.

Ketangguhan para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ( UMKM ) dalam menghadapi krisis pandemi Covid-19, membuat restrukturisasi kredit Covid PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terus menurun.

“Dimana hingga akhir Kuartal I-2023 tercatat tinggal Rp99,8 triliun dari akumulasi restrukturisasi sebesar Rp263,4 triliun,” kata Direktur Manajemen Risiko BBRI, Agus Sudiarto dalam keterangan tertulis, Jumat 12 Mei 2023.

Agus mengungkapkan, penurunan nilai restrukturisasi tersebut disebabkan oleh pembayaran dari debitur. “Dan yang cukup menggembirakan, penurunan tersebut 61 persennya itu karena pembayaran.

Jadi kita tahu sama-sama bahwa penurunan LAR (Loan at Risk) Covid ini bukan hanya karena pembayaran, sebagian kecil juga karena unflagging, dalam arti kondisi nasabahnya sudah membaik, sehingga kita lepaskan flag restruk COVID-nya. Namun sebagian besar penurunan nilai restrukturisasi tersebut adalah karena adanya pembayaran,” urai Agus.

Agus juga menambahkan, debitur yang gagal atau tidak bisa diselamatkan kurang lebih hanya 2 persenan dari total debitur restrukturisasi. “Dan yang default rate kita, antara yang menjadi NPL maupun kita PH itu kurang lebih 11 persen. Jadi kita tetap optimis karena NPL coverage kita di atas 280 persen, bahkan LAR coverage kita sudah 49 persen. Dengan default rate tadi yang kurang lebih 11 persen, kami cukup confidence dan nyaman bahwa untuk credit risk yang terkait dengan risiko LAR Covid ini sudah cukup termitigasi dengan baik,” imbuh Agus.

Direktur Utama BRI Sunarso juga memberikan penegasan, bahwa saat ini BRI telah memiliki pencadangan yang sangat memadai apabila terjadi potensi pemburukan di kemudian hari.

Check Also

Laba Medco Energy (MEDC) Naik 11,21 Persen Di 2024 Jadi USD367,35 Juta.

MarketNews.id-Medco Energi Internasional (MEDC), membukukan pertumbuhan pendapatan 6,6 persen secara tahunan menjadi USD2,399 miliar pada …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *