Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Matahari Department Store (LPPF) Alami Penurunan Laba Bersih 30,18 Persen Di Kuartal I 2023

Matahari Department Store (LPPF) Alami Penurunan Laba Bersih 30,18 Persen Di Kuartal I 2023

MarketNews.id PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dalam tiga bulan terakhir berhasil meningkatkan pendapatan sebesar 12,12 persen jadi Rp 1,44 triliun per Maret 2023.

Tapi lantaran normalisasi biaya sewa dan penambahan toko baru, laba bersih perseroan anjlok 30,17 persen jadi Rp101, 28 miliar. Seperti diketahui sejak tahun lalu LPPF telah membuka 14 toko baru. Selain itu, ada penambahan biaya gaji yang disesuaikan oleh UMR baru yang berdampak pada peningkatan beban usaha.

Selama tiga bulan pertama tahun ini, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) hanya membukukan laba bersih senilai Rp101,28 miliar atau anjlok hingga 30,18 persen dibanding periode yang sama di 2022 sebesar Rp145,05 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Senin (24/4), jumlah pendapatan bersih LPPF di Kuartal I-2023 mencapai Rp1,44 triliun atau bertumbuh 11,63 persen dibanding pada Kuartal I-2022 yang senilai Rp1,29 triliun.

Seiring dengan kenaikan pendapatan tersebut, beban pokok pendapatan LPPF selama tiga bulan pertama di 2023 tercatat meningkat 8,55 persen (year-on-year) menjadi Rp474,28 miliar. Sehingga, laba bruto di Kuartal I-2023 menjadi Rp969,01 miliar atau lebih tinggi 13,95 persen (y-o-y).

Namun demikian, laba periode berjalan yang dicatatkan LPPF selama tiga bulan pertama tahun ini tercatat melorot hingga 30,18 persen (y-o-y) menjadi Rp101,28 miliar. Penurunan tajam pada perolehan laba ini terutama dipengaruhi oleh lonjakan beban usaha di Kuartal I-2023 yang sebesar 15,76 persen (y-o-y) menjadi Rp776,42 miliar.

Bahkan, beban keuangan (neto) yang dialami LPPF selama tiga bulan pertama di 2023 tercatat melambung 43,99 persen (y-o-y) menjadi Rp69,3 miliar. Selain itu, adanya penurunan penghasilan keuangan di Kuartal I-2023 yang sebesar 55,56 persen (y-o-y) menjadi senilai Rp1,12 miliar, serta anjloknya keuntungan lainnya sebesar 90,59 persen (y-o-y) menjadi Rp4,81 miliar.

Adapun besaran laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di Kuartal I-2023 juga senilai Rp101,28 miliar atau lebih rendah 30,18 persen (y-o-y), karena pada kuartal pertama tahun ini LPPF tidak mengatribusikan laba periode berjalan kepada kepentingan non-pengendali.

Per 31 Maret 2023, total liabilitas LPPF tercatat membengkak 13,93 persen menjadi Rp5,89 triliun dari Rp5,17 triliun pada 31 Desember 2022. Sementara itu, jumlah ekuitas hingga akhir Kuartal I-2023 hanya tercatat Rp467,49 miliar atau turun 19,42 persen dibanding per akhir Desember 2022 yang sebesar Rp580,16 miliar.

Check Also

Pertamina Raih Penghargaan Internasional Bidang Investor Relations

MarketNews.id- PT Pertamina (Persero) kembali meraih penghargaan tingkat internasional, kali ini di ajang The Global …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *