Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Panca Budi Idaman Tbk (PBID) Alami Penurunan Laba Bersih Hingga 14,7 Persen Di 2022

Panca Budi Idaman Tbk (PBID) Alami Penurunan Laba Bersih Hingga 14,7 Persen Di 2022

MarketNews.id Meski alami peningkatan jumlah penjualan bersih sepanjang tahun 2022 lalu hingga 13,28 persen dari Rp 4,44 triliun di 2021 jadi Rp 5,03 triliun di 2022. Tapi, tingginya beban pokok penjualan hingga 17,64 persen membuat laba bersih PBID malah berkurang dari Rp416, 2 miliar di 2021 jadi Rp 354,9 miliar di 2022.

Laba bersih emiten produsen dan distributor produk jadi dari kantong plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) menurun 14,72 persen, dari Rp416,20 miliar sepanjang tahun 2021 menjadi Rp354,90 miliar sepanjang tahun 2022.

Berdasarkan Laporan Keuangan yang dikutip di situs BEI, Kamis 9 Maret 2023, PBID tercatat mengalami peningkatan jumlah penjualan bersih sebanyak 13,28 persen, dari Rp4,44 triliun pada 2021 menjadi Rp5,03 triliun pada 2022.

Selain itu, jumlah beban pokok penjualan PBID selama tahun lalu ternyata meningkat 17,64 persen dari semula Rp3,57 triliun pada 2021 menjadi Rp4,20 triliun pada tahun 2022. Sehingga per akhir 2022, PBID tercatat meraih laba bruto sebesar Rp830,30 miliar, menurun dari Rp865,40 miliar pada 2021.

PBID tercatat meraih laba usaha sebanyak Rp461,51 miliar per akhir 2022. Menurun dibandingkan per akhir 2021 yang mencapai Rp529,12 miliar.
Selanjutnya, PBID juga meraih laba bersih tahun berjalan untuk jangka waktu yang berakhir 31 Desember 2022, yakni sebesar Rp354,90 miliar. Pada periode yang berakhir 31 Desember 2021, perseroan mencatatkan laba bersih tahun berjalan senilai Rp416,20 miliar.

Sementara itu, jumlah laba komprehensif periode berjalan yang dapat diatribusikan per akhir 2022 sebesar Rp358,04 miliar. Jumlah ini menurun dibandingkan per akhir 2021 yang mencapai Rp540,37 miliar.

Per 31 Desember 2022, PBID terpantau memiliki jumlah liabilitas yang naik menjadi Rp594,33 miliar, dari Rp500,34 miliar per 31 Desember 2021. Sedangkan, total ekuitas hingga 31 Desember 2022 tercatat sebesar Rp2,44 triliun, atau menurun dibanding 31 Desember 2021 yang tercatat sebesar Rp2,95 triliun.

Check Also

Masmindo Tunjuk Macmahon Sebagai Kontraktor Jasa Penambangan Emas Senilai USD463 Juta

MarketNews id- Masmindo Dwi Area, anak usaha Indika Energy (INDY) menunjuk   Macmahon Holding Limited (ASX: …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *