MarketNews.id Kerasnya persaingan di dunia perbankan dan ketatnya aturan yang mesti dipenuhi membuat bisnis ini yang paling banyak aturan dan padat modal. Ketentuan untuk Bank umum wajib memiliki modal inti sebesar Rp 3 triliun di akhir 2022 lalu telah menghasilkan rencana penyatuan Bank NOBU dan Bank MNC Internasional.
Dua Bank yang dimiliki boleh dua korporasi besar ini tentunya menarik bila di lihat dari sisi bidang usaha kelompok bisnis ini. Bank NOBU dimiliki Lippo Grup salah satu konglomerat yang sudah eksis sejak masa Orde Baru dan Pernah memiliki Lippo Bank yang Ditutup karena krisis. Sementara Bank MNC dimiliki Harry Tanoesoedibjo yang saat ini bisnis nya sudah menggurita menyamai seniornya di Lippo Grup. Tapi, kedua kelompok usaha akan menyatukan bank yang mereka miliki.
Pergerakan harga saham PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) dan PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) semakin berkibar, setelah rencana merger kedua bank tersebut dikonfirmasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Mengutip data BEI sejak Jumat 24 Pebruari 2023 sampai Selasa 28 Pebruari usai penutupan Sesi I, harga saham BABP menguat dari Rp 93 menjadi Rp103, naik 10,75 persen. Sementara itu, harga saham NOBU menguat dari Rp525 menjadi Rp 580, naik 10,48 persen.
Apabila mengacu data sejak akhir tahun lalu Jumat 30 Desember 2022 sampai Selasa 28 Pebruari 2023 usai penutupan Sesi I, harga saham BABP menguat dari Rp101 menjadi Rp 103, naik 1,98 persen. Selanjutnya harga saham NOBU menguat dari Rp550 menjadi Rp 580, naik 5,45 persen.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae telah mengkonfirmasi adanya rencana merger Bank Nobu dan Bank MNC. Dia mengatakan kedua bank telah menyampaikan rencana merger sebelum batas waktu terakhir pemenuhan ketentuan modal inti Rp3 triliun pada 31 Desember 2022.
“Terkait dengan merger dua bank yakni Bank MNC dan Bank Nobu, mereka sudah mengajukan rencana merger sebelum deadline pada 2022 kemarin. Jadi memang ini sedang dalam proses sudah ada tim merger dan sudah ada langkah-langkah realisasi mergernya,” katanya dalam agenda Rapat Dewan Komisioner Bulanan, Senin 27 Pebruari 2023.
Apabila merger terlaksana, aset kedua bank akan membesar. Berdasarkan laporan keuangan per Januari 2023, Bank Nobu mencatatkan aset Rp21 triliun, naik 4,89 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Capaian aset Bank Nobu terdorong oleh pertumbuhan kredit 24,74 persen yoy pada Januari 2023 mencapai Rp12,35 triliun.
Sementara itu, Bank MNC mencatatkan aset Rp16,98 triliun per Januari 2023, naik 28,53 persen yoy. Bank MNC mencatatkan kredit Rp10,03 triliun per Januari 2023, naik 18,41 persen yoy. Apabila aset kedua bank digabungkan setelah merger, maka jumlahnya mencapai Rp37,98 triliun.
Bergabungnya dua kelompok usaha besar ini tentunya akan memperbesar skala bank hasil gabungan ini. Apalagi, setelah penggabungan usaha bank ini dilanjutkan dengan masuknya investor baru yang diperkirakan akan membuat bank hasil merger ini akan semakin berkembang sejalan dengan menyatunya aset kedua bank tersebut.