MarketNews.id Upaya Pemerintah untuk memberikan pendanaan murah buat pelaku usaha mikro (UMKM) dalam waktu dekat akan terealisasi. Saat ini, dua wakil menteri BUMN dan Bank Indonesia (BI) sedang mematangkan rencana akan mengeluarkan program pendanaan murah dengan bunga nol persen.
Pendanaan ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM yang memiliki kontribusi terhadap produk domestik broto (PDB) Indonesia hingga 62,5 persen serta menyumbang sarapan tenaga kerja hingga 97 persen.
Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) saat ini sedang mematangkan rencana pendanaan murah dengan bunga nol persen bagi para pelaku usaha mikro.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, bahwa dana murah bagi sektor UMKM ini sangat diperlukan karena sektor tersebut memiliki kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia hingga 62,55 persen dan juga menyumbang serapan tenaga kerja hingga 97,22 persen.
Rencana ini diklaim telah mendapat restu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Saya sudah mengutus dua Wamen (Wakil Menteri BUMN ) Pak Pahala dan Pak Tiko untuk membahas ini dengan BI. Kita berharap satu bulan bisa tuntas,” ujar Erick di Jakarta, Senin 20 Pebruari 2023.
Dijelaskan, porsi pembiayaan lembaga pembiayaan dan perbankan untuk UMKM saat ini baru 21 persen atau lebih rendah dibandingkan negara-negara tetangga. Untuk itu Bank Himbara diharapkan menjadi garda terdepan untuk mencapai target pembiayaan sebesar 30 persen oleh perbankan di tahun 2024 mendatang.
Erick memaparkan penyaluran (kredit usaha rakyat) KUR oleh Himbara telah mencapai Rp345 triliun ke 7,2 juta pelaku usaha di seluruh Indonesia.
Program Mekaar juga mengalami kenaikan jumlah nasabah sejak pandemi Covid-19 menyerang.
Erick menyampaikan jumlah nasabah Mekaar sebelum pandemi hanya berjumlah 5,6 juta dan berdasarkan data per November 2022 telah berjumlah 12,7 juta. Sedangkan Makmur telah memberdayakan 43.079 petani di seluruh Indonesia dan terbukti berhasil meningkatkan 36 persen produktivitas dan 46 persen pendapatan.
“Hal ini juga menjadi komitmen kita untuk mendorong para pelaku usaha mikro bisa naik kelas. Penguatan terhadap sektor ini akan sangat besar dampaknya bagi perekonomian Indonesia secara umum,” kata Erick.