Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Ashmore : Rekomendasikan Investasi Pada Obligasi Dolar Karena Menawarkan Imbal Hasil Menarik

Ashmore : Rekomendasikan Investasi Pada Obligasi Dolar Karena Menawarkan Imbal Hasil Menarik

MarketNews.id Bursa saham Indonesia mengakhiri sesi perdagangan pekan ketiga Februari cenderung mendatar di posisi 6.896, namun lebih tinggi dari sesi perdagangan akhir pekan sebelumnya di level 6.880. Investor asing membukukan arus keluar ekuitas sebesar USD73 juta dalam sepekan terakhir.
Mencermati perkembangan selama sepekan terakhir, berikut pendapat Ashmore dalam Weekly Commentary , Jumat (17/2);

Mencermati perkembangan selama sepekan terakhir, berikut pendapat Ashmore dalam Weekly Commentary , Jumat 17 Pebruari 2023.

IHSG menutup pekan ketiga Februari dengan menguat dibandingkan pekan sebelumnya, terutama didorong oleh sektor Teknologi dan Infrastruktur yang masing-masing menyumbang 4,27% dan 1,67% terhadap indeks.

Ashmore mencatat, BI mengambil keputusan untuk mempertahankan suku bunga untuk pertama kalinya sejak kenaikan suku bunga pada Agustus 2022. Pembuat kebijakan mengatakan keputusan tersebut konsisten dengan sikap kebijakan moneter yang netral yang ditujukan untuk mencapai target inflasi 2% – 4% dengan tetap mendukung pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu, Indonesia membukukan neraca perdagangan yang lebih tinggi dari perkiraan sebesar USD3,87 miliar, karena ekspor tumbuh lebih cepat daripada impor. Namun, neraca perdagangan tetap dalam tren menurun.

Apa yang mungkin diharapkan dari suku bunga?
AS merilis data inflasi terbaru yang menunjukkan angka yang meski lebih rendah dari sebelumnya, tetap lebih tinggi dari perkiraan. “Dengan data pasar pekerjaan yang kuat, penurunan inflasi yang lebih kecil memberi tahu kita bahwa ekonomi AS tetap kuat meskipun suku bunga terus meningkat,” tulis Ashmore.

Menurut Ashmore, jika data IHK bulan Maret nanti menghasilkan angka yang lebih tinggi dari ekspektasi, kemungkinan akan ada revisi puncak target suku bunga menjadi 5,25% – 5,50%. “Terlepas dari itu, lintasan keseluruhan tetap sama, di mana angka inflasi tetap turun sejak Juni 2022, meskipun perubahan arah mungkin masih perlu terjadi pada kuartal keempat tahun 2023,” Ashmore menambahkan.

Selain itu, Ashmore berpendapat, ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi semakin meningkatkan tingkat imbal hasil sekuritas yang sensitif terhadap suku bunga seperti US Treasuries jangka pendek dan obligasi pemerintah Indonesia berdenominasi USD. Secara year to date , imbal hasil UST2Y naik menjadi 4,69% (+4,84% YTD) dan imbal hasil INDO2Y naik menjadi 4,92% (+2,58% YTD).

Kami merekomendasikan untuk tetap berinvestasi pada instrumen obligasi USD seperti ADUFI dan ADUN , karena menawarkan imbal hasil yang menarik dan mempertahankan skenario puncak suku bunga puncak tahun.

Check Also

Laba Bersih Bank Jabar Anjlok 23 Persen Jadi Rp1,369 Triliun Di 2024

MarketNews.id-Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) atau Bank Jabar membukukan pertumbuhan kredit yang …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *