MarketNews.id Inflasi di pekan ketiga Januari ini, lajunya masih lebih tinggi dibanding yang terjadi pada pekan kedua. Cabe rawit dan cabe merah beri andil sumbang inflasi sebesar 0,06 persen (mtm), diikuti oleh bawang merah, beras, emas perhiasan dan rokok beri andil sumbang inflasi antara 0,05 persen hingga 0,01 persen Sementara penyumbang deflasi diantaranya adalah bensin, angkutan udara, telur ayam rasa dan tomat.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan pada Minggu ketiga Januari 2023 terjadi inflasi sebesar 0,41% month to month (mtm).
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menjelaskan, komoditas utama penyumbang inflasi Januari 2023 sampai dengan minggu ketiga yaitu cabai rawit, cabai merah masing-masing sebesar 0,06% (mtm). Lalu bawang merah 0,05% (mtm), beras 0,04% (mtm), emas perhiasan, rokok kretek dengan filter masing-masing sebesar 0,03% (mtm).
“Selain itu bawang putih, kangkung, tahu mentah, nasi dengan lauk, rokok kretek dan tarif air minum PAM masing-masing sebesar 0,01% (mtm),” ujar Erwin dalam keterangannya, Jumat 20 Januari 2023.
Sementara itu, sejumlah komoditas yang menyumbang deflasi pada periode ini yaitu bensin -0,06% (mtm). Kemudian angkutan udara -0,05% (mtm), telur ayam ras -0,03% (mtm) dan tomat -0,01% (mtm).
Terkait dengan aliran modal asing pada periode transaksi 16-19 Januari 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp14,80 triliun. Jumlah itu terdiri dari beli neto Rp14,49 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp0,30 triliun di pasar saham.
“Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen sampai 19 Januari 2023, nonresiden beli neto Rp36,33 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp7,94 triliun di pasar saham,” pungkas dia.